Abstract

Latar belakang : Pekerja konstruksi di Indonesia merupakan pekerja yang rentan terhadap dampak negatif dari bahaya pajanan panas yang berasal dari lingkungan. Data penelitian sebelumnya menyatakan ada lebih dari 80% pekerja konstruksi yang mengalami dehidrasi dan 100% pekerja konstruksi mengalami keluhan/gangguan kesehatan akibat pajanan panas. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara dehidrasi (berdasarkan tingkat berat jenis urin) dan keluhan/gangguan kesehatan akibat pajanan panas pada pekerja konstruksi depo Light-Rail Transit (LRT). Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dari data sekunder pengukuran iklim lingkungan kerja, kuesioner pekerja konstruksi, dan berat jenis urin pekerja konstruksi depo LRT tahun 2021. Hasil : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat berat jenis urin pekerja dengan keluhan/gangguan kesehatan akibat pajanan panas yang dialami pekerja. Kesimpulan : Pekerja dengan tingkat berat jenis urin tidak normal (>1,020) atau mengalami dehidrasi lebih berisiko untuk mengalami lebih banyak keluhan/gangguan kesehatan akibat pajanan panas dibandingkan pekerja dengan tingkat berat jenis urin normal (≤1,020) atau memiliki status hidrasi yang baik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call