Abstract
This study aims to determine the relationship of assertive behavior with juvenile delinquency and the problem in students of SMAN 2 Masbagik. The research design used is descriptive and correlational. The research population was 170 SMAN 2 Masbagik students. The research sample was 119 people, used by random sampling technique. The research instrument used is the psychological scale. The data analysis technique used is descriptive analysis and product moment correlation analysis. Based on the study of the assertive behavior of respondents included in the high category that is 73.95%. Most of the juvenile delinquency of respondents who fall into the category is quite 64.71%. Correlation analysis results obtained by the magnitude of the correlation coefficient of -0.211. The correlation test results showed that the rxy obtained was -0.211 while the r table with N = 119 was 0.176. Because the value of r arithmetic> r table (-0.211> 0.176) then there is a negative relationship between certive behavior and juvenile delinquency. Effective contribution of assertive variables is 4.45% of juvenile delinquency in class XI students of SMAN 2 Masbagik. The results give students the opportunity to express what students want to express without shame, students should always be assertive in their stance, honest with themselves and honest with others, always responsible for what they have done, know themselves and also have high self confidence
Highlights
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku asertif dengan kenakalan remaja dan masalahnya pada peserta didik SMAN 2 Masbagik
Most of the juvenile delinquency of respondents who fall into the category is quite 64.71%
This study aims to determine the relationship of assertive behavior with juvenile delinquency and the problem in students of SMAN 2 Masbagik
Summary
Kata asertif berasal dari kata assertive yang berarti tegas dalam pernyataannya, baik dalam mengekspresikan dirinya ataupun pendapatnya. Perilaku asertif adalah perilaku yang menampilkan keberanian untuk jujur dan terbuka dalam menyatakan kebutuhan, perasaan dan pikirannya secara apa adanya tanpa menyakiti perasaan orang lain[5]. Kenakalan remaja yang terjadi pada peserta didik kelas XI SMAN 2 Masbagik lebih banyak disebabkan oleh pergaulan yang kaitannya dengan interaksi dan komunikasi antar teman sebaya baik itu di lingkungan teman satu kelas, satu sekolah ataupun antar kelas. Dengan memiliki perilaku asertif maka anak akan mampu untuk mengungkapkan perasaannya tanpa menyakiti orang lain sehingga tidak menimbulkan perilaku menyimpang. Memiliki sikap asertif yang tinggi akan lebih mampu menjaga dirinya, tidak melakukan perilaku menyimpang atau kenakalan remaja, karena dia mampu menghargai dirinya dan mampu mengendalikan dirinya dari pengaruh orang lain dengan mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antar variabel bebas yaitu Perilaku Asertif (X) dengan variabel terikat yaitu Kenakalan Remaja (Y)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.