Abstract

Menurut teori, tingkat inflasi akan berpengaruh positif pada angka kemiskinan. Namun pada beberapa penelitian, hal itu bisa saja bertentangan. Itulah sebabnya maka penting untuk menguji hubungan kedua variabel tersebut di beberapa lokasi di Indonesia. Penelitian ini mengkaji pengaruh inflasi terhadap angka kemiskinan di wilayah perdesaan di Provinsi Lampung. Metode yang digunakan adalah statistika analitik menggunakan teknik regresi linear sederhana dengan menggunakan data sekunder hasil survei sosial ekonomi dan survei harga perdesaan dari BPS Provinsi Lampung tahun 2012 – 2017. Hasil analisis telah memenuhi uji asumsi klasik sehingga model regresi linear sederhana dapat digunakan dalam memprediksi variabel kemiskinan di perdesaan. Temuan awal penelitian ini menyimpulkan bahwa inflasi perdesaan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan perdesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,061. Artinya semakin tinggi pertumbuhan inflasi perdesaan, maka semakin rendah tingkat kemiskinannya. Hal itu berbanding terbalik dengan landasan teori yang mungkin disebabkan oleh adanya fenomena sosial tertentu atau karena inflasi merupakan determinan dari makro ekonomi, sehingga bisa saja tidak berpengaruh langsung pada tingkat kemiskinan. Hal ini bukan saja terjadi pada kajian ini, tetapi juga pada beberapa kajian sebelumnya. Pada akhirnya, hal ini membutuhkan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia, untuk dapat lebih memahami hubungan antara dua variabel tersebut. Kata kunci : Inflasi Perdesaan, Pertumbuhan, Regresi Linear Sederhana

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.