Abstract

<p><em>Giardia intestinalis</em> is a gastrointestinal parasite causing giardiasis that infects animals and humans. Giardiasis generates diarrhea, malabsorption, decreased body weight and milk production, dehydration, and mortality especially in young animals. This paper describes <em>G. intestinalis</em> assemblage E in humans and livestock, including molecular identification and disease distribution. The incidence of giardiasis in humans and livestock has been reported in some countries, particularly in young host living under poor sanitation and hygiene. Based on genotype, the parasite is divided into eight assemblages (A-H) and some infect specific hosts. At the moment, assemblage E is known as genotype that infects animal. This statement is controversial since assemblage E was also detected in humans who contacted with animals. This condition assumes that assemblage E is an emerging zoonosis that needs special attention.</p>

Highlights

  • MORFOLOGI DAN PATOGENESIS Giardia intestinalisBerdasarkan morfologi, terdapat enam spesies Giardia, beberapa diantaranya hanya menginfeksi hewan tertentu, antara lain Giardia agilis pada hewan amfibi, Giardia ardeae dan Giardia psittaci pada hewan burung, Giardia muris dan Giardia microti pada hewan pengerat dan G. intestinalis yang menyerang hampir seluruh hewan mamalia dan satu-satunya spesies yang menginfeksi manusia (Sulaiman et al 2003; Thompson 2004)

  • Giardia intestinalis is a gastrointestinal parasite causing giardiasis that infects animals and humans

  • This paper describes G. intestinalis assemblage E in humans and livestock, including molecular identification and disease distribution

Read more

Summary

MORFOLOGI DAN PATOGENESIS Giardia intestinalis

Berdasarkan morfologi, terdapat enam spesies Giardia, beberapa diantaranya hanya menginfeksi hewan tertentu, antara lain Giardia agilis pada hewan amfibi, Giardia ardeae dan Giardia psittaci pada hewan burung, Giardia muris dan Giardia microti pada hewan pengerat dan G. intestinalis yang menyerang hampir seluruh hewan mamalia dan satu-satunya spesies yang menginfeksi manusia (Sulaiman et al 2003; Thompson 2004). Morfologi G. intestinalis dibagi menjadi dua, yaitu stadium tropozoit dan kista. Tropozoit juga dilengkapi dengan parabasal, yaitu dua bagian batang yang agak melengkung dan melintang dibagian posterior batil isap. Morfologi stadium kista G. intestinalis lebih sederhana dibandingkan dengan tropozoit, yaitu berbentuk oval dengan ukuran panjang 8-12 mikron dengan lebar 7-10 mikron serta memiliki dinding relatif tipis tetapi sangat kuat. Siklus hidup G.intestinalis dan mekanisme pembelahan parasit ini setelah termakan oleh inang dapat dilihat pada Gambar 1. Siklus hidup G. intestinalis dimulai saat kista dewasa (berisi empat inti) termakan oleh inang, terjadi proses ekskistasi (excystation) di duodenum (keluarnya parasit motil menjadi dua tropozoit). Ekskistasi terjadi setelah kista terpapar oleh asam lambung dan enzim pankreas ketika melewati lambung dan usus halus, April H Wardhana: Giardia intestinalis assemblage E sebagai Zoonosis Baru pada Ternak kemudian sitoplasma membelah dan flagela tumbuh dari bagian aksonema sehingga terbentuklah dua tropozoit. Kista bercampur dengan feses dan dikeluarkan dari tubuh (Ankarklev et al 2010)

GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
GIARDIA PADA HEWAN
GIARDIA PADA MANUSIA
ASSEMBLAGE E BERPOTENSI SEBAGAI ZOONOSIS
Negara Swedia Mesir Sri Lanka Tiongkok
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.