Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang mengakibatkan gangguan metabolisme. Pasien diabetes melitus umumnya banyak diobati dengan terapi farmakologis. interaksi obat merupakan suatu respon tubuh yang dapat mempengaruhi suatu pengobatan yang dilakukan. Interaksi obat jika diberikan bersamaan atau hampir bersamaan dengan makanan atau minuman dapat mengubah efek obat. Interaksi obat ini dilihat dari penggunaan obat DM dengan kombinasi obat lain yang disertai dengan penyakit penyerta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Metode penelitian adalah observasional diskriptif menggunakan data retrospektif dengan penelusuran data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Hasil penelitian menunjukkan kejadian interaksi yang terjadi yaitu interaksi minor (50,5%) antara obat metformin dan furosemide, interaksi moderate (45,4%) antara obat bisoprolol dan amlodipin, dan interaksi mayor (4,1%) antara obat ketoconazole dan lansoprazole. Pasien diabetes mekitus tipe 2 paling banyak terjadi dengan disertai penyakit hipertensi. Kesimpulannya menunjukkan bahwa terdapat interaksi obat yang terjadi seperti interaksi obat dengan tingkat keparahan minor, moderat, dan mayor, sehingga sangat perlu pengawasan atau monitoring pasien dalam mengonsumsi obat.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call