7-days of FREE Audio papers, translation & more with Prime
7-days of FREE Prime access
7-days of FREE Audio papers, translation & more with Prime
7-days of FREE Prime access
https://doi.org/10.56727/bsm.v8i1.115
Copy DOIPublication Date: Jun 2, 2023 | |
License type: CC BY 4.0 |
Transfusi darah merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang penting. Pemberian yang sesuai dengan indikasi dapat menyelamatkan jiwa dan meningkatkan derajat kesehatan, untuk meminimalisir terjadinya penyakit menular lewat transfusi darah terutama HIV/AIDS, Hepatitis C, Hepatitis B, Sifilis, Malaria, dan (DBD) Demam Berdarah Dengue, maka dengan itu pengamanan darah sangat diperlukan. Hepatitis B adalah suatu sindrom klinis atau patologis yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hepar, disebabkan oleh Virus Hepatitis B, Infeksi dapat berlangsung akut atau kronik, terus menerus tanpa penyembuhan paling sedikit enam bulan. Mekanisme terjadinya Hepatitis akut, kronik atau karsinoma hepatoseluler diawali oleh kerusakan sel hepar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi hasil uji reaktif Hepatitis B pada darah donor di UDD PMI Madiun tahun 2017-2020.
 
 Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif populasi dalam penelitian ini yaitu pendonor yang darahnya dilakukan skrining Infeksi Menular Lewat Tranfusi Darah (IMLTD) Hepatitis B di UDD PMI Madiun tahun 2017 sampai tahun 2020 sebanyak 51.481 pendonor. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil skrining reaktif Hepatitis B pada darah donor tahun 2017 sampai tahun 2020 sebanyak 433 orang pendonor, cara analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive.
 
 Berdasarkan penelitian mengenai Gambaran Hasil Uji Reaktif Hepatitis B Pada Darah Donor di UDD PMI Kota Madiun Tahun 2017-2020 didapatkan jumlah reaktif Hepatitis B berdasarkan jenis pendonor sukarela 433 pendonor (100%) pendonor pengganti 0 pendonor (0%), berdasarkan jenis kelamin terdapat Laki-laki 342 pendonor (79,0%), perempuan 91 pendonor (21,0%), berdasarkan usia terdapat <18-24 tahun 78 pendonor (18,0%), 25-44 tahun 237 pendonor (54,7%), 45-64 tahun 118 pendonor (27,3%), berdasarkan golongan darah terdapat golongan A 90 pendonor (20,8%), golongan B 137 pendonor (31,6%), golongan O 152 pendonor (35,1%) dan golongan AB 54 pendonor (12,5%). Seluruh hasil HbsAg reaktif di UDD PMI Kota Madiun adalah pendonor sukarela.
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.