Abstract

Klaten Regency is one of the Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) endemic areas in Central Java. Weather conditions can have an impact on vector dynamics, dengue virus development, and interactions between mosquitoes and humans. The purpose of this study was to determine the pattern of dengue transmission in twenty-six sub-districts in Klaten Regency based on wind speed, specific humidity, rainfall, and temperature. This study was conducted using a retrospective cohort design based on Giovanni-National Aeronautics and Space Administration (NASA) data during the last three years (2016-2018). The independent variables in this study were: wind speed (m/s), specific humidity (g/kg), rainfall (mm/month), and temperature (oC), while the dependent variable was the number of dengue cases in 26 sub-districts in 2014-2014. 2016. Data were analyzed based on monthly patterns and regional patterns using correlation and regression tests with =0.05. The results showed that a total of 1,434 dengue cases were reported during this time period. Weather data analysis revealed that DHF fluctuations were correlated with wind speed in four sub-districts, specific humidity in seven sub-districts, rainfall in three sub-districts, and temperature in three sub-districts. Specific humidity variation plays a role of 21.8% as the dominant factor that can explain the case of DHF in the Klaten Regency. The results of this study can be applied to mitigate the transmission of DHF by determining preventive actions according to place and time and increasing the early warning system to deal with the threat of DHF outbreaks.
 Abstrak 
 Kabupaten Klaten adalah salah satu daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah. Kondisi cuaca dapat berdampak pada dinamika vektor, perkembangan virus dengue, dan interaksi antara nyamuk dengan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penularan DBD di dua puluh enam kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten berdasarkan kecepatan angin, kelembaban spesifik, curah hujan dan suhu. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain kohort retrospektif berdasarkan pada data Giovanni-National Aeronautics and Space Administration (NASA) selama 3 tahun terakhir (2016-2018). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: kecepatan angin (m/s), kelembaban spesifik (g/kg), curah hujan (mm/bulan) dan suhu (oC), sedangkan variabel terikat adalah jumlah kasus DBD di 26 kecamatan pada tahun 2014-2016. Data dianalisis berdasarkan pola bulanan dan pola wilayah dengan menggunakan uji korelasi dan regresi dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  total sebanyak 1.434 kasus dengue dilaporkan selama periode waktu tersebut. Analisis data cuaca mengungkapkan bahwa fluktuasi DBD berkorelasi dengan kecepatan angin di empat kecamatan, kelembaban spesifik di tujuh kecamatan, curah hujan di tiga kecamatan dan suhu di tiga kecamatan. Variasi kelembaban spesifik berperan sebesar 21,8% sebagai faktor dominan yang dapat menjelaskan kasus DBD di Kabupaten Klaten.  Hasil studi ini dapat diaplikasikan untuk mitigasi penularan DBD dengan menentukan tidakan pencegahan menurut tempat dan waktu serta meningkatkan sistem kewaspadaan dini untuk menghadapi ancaman KLB DBD.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call