Abstract

This research analyzes (a) patterns of labor migration from Wonogiri Regency, (b) the impact of migration on the welfare level by taking into account the income level of migrant Wonogiri Regency, and (c) the role of migrants seen from homelands conditions. The results of binary logistic analysis showed that the variables age, education, and marital status, have a significant effect on intention nomads to settle in the overseas area. Based on survey findings in the field, 88.8 percent of Wonogiri nomads do not want to settle in the overseas regions. The economic analysis through linear regression analysis to explain the role of the nomads and the impact on the regional origin that shows only one independent variable that is used has a significant influence on the local nomads income overseas, namely: level of education, while the other independent variables are family dependents, ownership of property in the area of origin, length of stay in overseas, and marital status had no significant effect.

Highlights

  • Perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan menjadi salah satu bagian dari proses pembangunan

  • the role of migrants seen from homelands conditions

  • The results of binary logistic analysis showed that the variables age

Read more

Summary

Teori Migrasi

Berkenaan dengan kajian ekonomi migrasi internal, Todaro (1992) menjelaskan teori migrasi yang diformulasikan oleh Lewis (1954), yaitu tentang proses perpindahan tenaga kerja desa-kota, dimana model yang dikembangkan Lewis pada tahun 1954 tersebut diperluas Fei dan Ranis pada tahun 1961 dan merupakan teori umum yang diterima dan dikenal dengan Model LewisFei-Ranis (L-F-R). Peribahasa “ada gula ada semut” menjelaskan kondisi paling cocok dengan adanya fenomena proses migrasi desa-kota. Menurut Oishi (2002) adalah mengenai Network theory, yang mengkaitkan proses migrasi melalui hubungan personal, kultur, dan hubungan-hubungan sosial lain. Oishi (2002) menjelaskan bahwa di negara-negara pengirim migran, informasi tentang pekerjaan dan standar hidup di luar negeri secara efisien disampaikan melalui jaringan personal seperti teman dan tetangga yang telah beremigrasi. Sedangkan di negara-negara penerima (negara tujuan), masyarakat migran sering membantu laki-laki dan wanita seusianya (sejawat) untuk berimigrasi, mendapatkan suatu pekerjaan, dan menyesuaikan dengan suatu lingkungan baru. Jaringan yang demikian ini mengurangi biaya-biaya migrasi bagi para pendatang baru, yang menyebabkan para migran yang potensial untuk meninggalkan negara (daerah) mereka

Bentuk-bentuk Mobilitas Penduduk
Pola Migrasi Desa - Kota
Findings
Penelitian Terdahulu
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call