Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of personal selling, price discount, and bonus packs on the impulse buying of Oriflame consumers in Langsa City. The sample in this study amounted to 97 respondents. The sampling technique used in this study is non-probability sampling. The data analysis method used in this research is multiple linear regression analysis, t test, F test and coefficient of determination. The regression equation in this study is: Y = 4.239 + 0.300x1+ 0.124x2 + 0.339x3. The constant 4.239 shows the value of impulse buying if personal selling, price discounts and bonus packs are fixed. The coefficients of personal selling variables, price discounts and bonus packs have a positive effect on impulse buying of consumers of Oriflame products in Langsa City. Based on partial and simultaneous hypothesis testing, personal selling, price discount and bonus pack variables have a significant effect on impulse buying. The value of the coefficient of determination of 0.604 or 60.4% can be concluded that impulse buying can be explained by personal selling, price discounts, and bonus packs, while the remaining 39.6% can be explained by factors not included in the study.

Highlights

  • PENDAHULUAN Personal selling salah satu topik yang paling menarik dibahas, salah satu alasannya adalah karena dalam prosesnya selalu melibatkan hubungan personal selling antara sang penjual, sales person, dan sang pembeli

  • Tenaga penjualan atau sering disebut wiraniaga adalah seorang individu yang mewakili sebuah perusahaan kepada pelanggan dengan melakukan satu atau lebih aktivitas mulai dari mencari pelanggan, berkomunikasi, menjual, melayani mengumpulkan informasi dan membangun hubungan

  • Pengaruh Bonus Pack dan Price Discount terhadap Impulse Buying pada Konsumen PT Lion Super Indo Gerai Antapani

Read more

Summary

Tenaga penjual

Tenaga penjualan atau sering disebut wiraniaga (sales) adalah seorang individu yang mewakili sebuah perusahaan kepada pelanggan dengan melakukan satu atau lebih aktivitas mulai dari mencari pelanggan, berkomunikasi, menjual, melayani mengumpulkan informasi dan membangun hubungan. Frekuensi diskon Frekuensi diskon mengacu pada seberapa sering pemasar dalam suatu gerai ritel melakukan potongan harga terhadap produk yang ditawarkannya. Bonus paket tentunya akan memberikan manfaat kepada perusahaan dan konsumen. Misalnya yakni paket bonus terhadap pembelian produk tertentu sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ada. Perusahaan melakukan diskon melalui barang-barang tertentu dengan menambahkan bonus barang yang memiliki banyak manfaat bagi konsumen. Perusahaan melakukan diskon besar besaran untuk menarik konsumen membeli produk dengan jumlah yang lebih banyak dan biasanya jika konsumen menyukai barang yang sama mereka akan memesan secara khusus barang dengan harga miring. Indikator impulse buying dikemukakan oleh Bayley dan Nancarrow (1998) yang terdiri dari:

Pembelian spontan
Penelitian Kepustakaan
Regression Residual
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call