Abstract

 
 
 Limbah medis rumah sakit bersifat infeksius dan berbahaya yang harus dikelola sesuai standar operasional prosedur supaya tidak menimbulkan gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Rata-rata jumlah limbah medis di RSU Haji Medan per bulan 1.165 kg dan ruang rawap inap terbanyak penghasilan limbah adalah kelas III. Perawat melakukan pemilahan limbah medis infeksius dan non infeksius belum sesuai ketentuan diduga disebabakan faktor pemahaman, sikap, keterbatasan fasilitas dan informasi serta belum ada penerapan sanksi yang tegas. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku perawat dalam pemilahan limbah infeksius dan non infeksius. Penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi sebanyak 59 perawat ruang rawap inap kelas III dan seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda pada taraf kemaknaan 95%. Faktor pengetahuan perawat (0,019), sikap (0,035), ketersediaan fasilitas (0,038), ketersediaan informasi (0,033), dan kebijakan (0,011) berpengaruh terhadap perilaku dalam pemilahan limbah infeksius dan non infeksius karena lebih kecil dari 0,05, serta faktor pendidikan (0,943) dan lama bekerja (0,256) tidak berpengaruh. Variabel kebijakan sebagai dominan yang memengaruhi dengan nilai Exp (B) 19,040.
 
 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.