Abstract

Background:
 Acute Respiratory Infection is an infectious disease that occupies the first position of the top ten diseases of Lebdosari Community Health Center which are mostly suffered by the community, especially in infants with an incidence of 3.32%.
 Objectives:
 This Study aims to analyze the relationship sources of indoor air pollution and family practices to the incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) in infants aged 6-24 months in the Lebdosari Community Health Center Semarang.
 Research Metodes: 
 This study used a cross-sectional design. Sample size of about 121 toddlers taken by purposive sampling technique. Data was collected using self-administered questionnaire. Analysis of research was used chi-square test.
 Results: 
 This study showed that there was a relationship between kitchen smoke (p-value = 0.029 RP = 2,676 95% CI = 1,296-5,527), the use of household insecticides (p-value = 0.045 RP = 2,974 95% CI = 1,329-6,653), presence of smokers in the house (p-value = 0.042 RP = 2,120 95% CI = 1,013-4,434), and opening windows practice (p-value = 0.001 RP = 3,191 95% CI = 1,589-6,409) with the incidence of ARI. There was no relationship between sun-curing bedding practice and hand-washing practice with the incidence of ARI.
 Conclusion: 
 There was a relationship between kitchen smoke, the use of household insecticides, presence of smokers in the house, and opening windows practice with the incidence of ARI ARI in under five Children in The Works area of Lebdosari Community Health Center Semarang.

Highlights

  • Acute Respiratory Infection is an infectious disease that occupies the first position of the top ten diseases of Lebdosari Community Health Center which are mostly suffered by the community, especially in infants with an incidence of 3.32%

  • Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara asap dapur (p-value = 0.029 Rasio prevalensi (RP) = 2,676 95% CI = 1,296-5,527), penggunaan insektisida rumah tangga (p-value = 0.045 RP = 2,974 95% CI = 1,329-6,653), keberadaan perokok dalam rumah (p-value = 0.042 RP = 2,120 95% CI = 1,013-4,434), dan praktik membuka jendela (p-value = 0.001 RP = 3,191 95% CI = 1,589-6,409) dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

  • Besarnya risiko variabel bebas dan terikat, Variabel bebas pada penelitian ini apabila nilai rasio prevalensi lebih besar meliputi keberadaan asap dapur, dari 1 dengan rentang tingkat kepercayaan penggunaan insektisida rumah tangga, 95% tidak mencakup angka 1, maka keberadaan perokok dalam rumah, praktik variabel menjadi faktor risiko adanya menjemur alas tidur, praktik cuci tangan kejadian penyakit ISPA

Read more

Summary

DOI Received Accepted Published

Praktik keluarga dalam menjemur alas tidur, mencuci tangan pakai sabun, dan membuka jendela yang kurang baik dapat menjadi faktor risiko kejadian ISPA pada balita. Besarnya risiko variabel bebas dan terikat, Variabel bebas pada penelitian ini apabila nilai rasio prevalensi lebih besar meliputi keberadaan asap dapur, dari 1 dengan rentang tingkat kepercayaan penggunaan insektisida rumah tangga, 95% tidak mencakup angka 1, maka keberadaan perokok dalam rumah, praktik variabel menjadi faktor risiko adanya menjemur alas tidur, praktik cuci tangan kejadian penyakit ISPA. HASIL PENELITIAN Berikut adalah tabel distribusi frekuensi karakteristik responden yang meliputi domisili responden, jenis kelamin, riwayat kejadian ISPA, keberadaan asap dapur, insektisida rumah tangga, keberadaan perokok dalam rumah, praktik menjemur alas tidur, praktik cuci tangan pakai sabun, dan praktik membuka jendela di wilayah kerja Puskesmas Lebdosari Tahun 2020. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang

Tidak ada
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Ittifaqiah Kabupaten Ogan Ilir tahun
Findings
Penelitian dan Pengembangan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call