Abstract

Indonesia is an inseparable state of the earthquake. As a result of the earthquake, many victims lost their homes. The victims had to stay in isolation for a long time. From that, the victim needs assistance in the form of shelter, but the housing can’t be built easily. Then a temporary building is needed a transition phase to house assistance is still being developed. The government is currently unable to provide maximum temporary shelter. The purpose of this study is to find the right model for temporary shelter assistance in post-disaster situations used in refugee locations in Indonesia and abroad. The research method uses a literature review by comparing the temporary shelter model and the study model as a comparison of occupancy dimensions. Temporary shelter is the residence required during post-disaster and can be produced in fabrication. Fabrication for temporary housing is related to connection, material, packaging, demolition, and distribution system. It aims to maximize on-site assistance, facilitating the installation and distribution of temporary shelter.

Highlights

  • Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari bencana gempa

  • Penggunaan pick up untuk dapat menjangkau lokasi yang memiliki akses sempit (Noverti, Purwono, & Martiningrum, 2014)

  • Bencana Alam, Kerentanan dan Kebijakan di Indonesia: Studi Kasus Gempa Padang dan Tsunami

Read more

Summary

Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat bencana yang sangat tinggi, secara geologis Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi, tsunami bahkan gunung meletus. Akibat yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi di Indonesia banyak memakan korban jiwa baik secara fisik maupun financial (tempat tinggal, gedung, fasilitas publik). Dampak bagi masyarakat yang selamat dari bencana terpaksa tinggal dan bermukim di barak pengusian dalam kurun waktu yang tidak singkat (Rizal & Taivo, 2014). Dari latar belakang tersebut diperlukan pengadaan hunian sementara (huntara) yang layak karena bantuan hunian tetap (huntap) dibutuhkan waktu pembangunan yang lama (Akhmad & Fachruddin, 2008; Mahira & Hignasari, 2018). Indonesia masih belum mampu dan tidak siap dalam penanganan bencana terutama dalam kategori huntara yang berkualitas, cepat dan layak. Maka huntara diperlukan karena para korban tidak boleh tinggal di tenda darurat dalam jangka waktu yang lama. Huntara juga mempertimbangkan faktor aman, nyaman dan kuat terhadap angin maupun gempa selama proses pembangunan huntap (Hong, 2017; Rizal & Taivo, 2014)

Metode Penelitian
Bencana dan Penanggulangan Bencana di Indonesia
Terminologi Hunian Sementara
Rekayasa Fabrikasi
Penanganan Pasca Bencana dengan Prefabrikasi
Kriteria Bahan Material untuk Huntara
Variabel dan Indikator Huntara
Gambaran Umum Huntara
Model Bantuan Huntara
Indonesi a
Ruang pada Huntara
Sistem Fabrikasi pada Huntara
Bahan Material Huntara
FRP polimer
Analisis Model Bantuan Huntara
Kawasan Hunian Sementara
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.