Abstract

Papuan social, cultural and political resistance, especially the recent movement of Papuan students and youth (August-September 2019) which is affect as a loss of dignity of Papuan constructed by non-Papuan in some cities in Java was not an unpredictable occurrence. Edwars Lorenz’s theory of Chaos and Peter Ho’s theory of Black Elephant have been giving any clear academical framework to illustrate what will be happened. After academician such as Manuel Castells, Will Kymlica, etc. also have been giving other big picture of academical framework about what have been done, what is still moving, and what will be happen in term of connectivity of social, cultural, and political among Papuan, Central Government, and non-Papuan in Indonesia. Moreover, what is happened, Nassim Nicholas Taleb has been introducing theory of Black Swan for analyzed any shocking elements which will be occurred if an integration effort in term of peace and democratic ways are not giving a win-win solution. In this paper, how to analyzing kind of theories related to the issues of Papuan agitation has been explained in clear sequences.

Highlights

  • Etnonasionalisme Papua adalah gerakan kebangsaan Papua yang paling tua umurnya yang timbul ketika orang-orang luar mulai berdatangan ke Papua dengan maksud untuk menguasai wilayah itu, sejak kedatangan misionaris Protestan dan Katolik, kehadiran pemerintah Hindia Belanda, Jepang dan Indonesia

  • when outsiders began arriving in Papua with the intention to control the region

  • fostered Papuan ethnonationalism that have evolved to the present

Read more

Summary

Diskripsi Etnonasionalisme

Ada tiga kelompok besar faham kebangsaan yang hidup di kalangan orang Papua, yaitu (a) faham kebangsaan suku (etno nasionalisme); (b) faham kebangsaan “Merah Putih”; dan (c) faham kebangsaan Papua. Nasionalisme Papua, terdiri dari tiga unsur: kesadaran etnik ke-Papua-an, protes besar terhadap Orde Baru, dan protes terhadap permainan dunia luar. Ketika nasionalisme Papua telah tumbuh, ia memiliki ekspresi etnis yang berbeda. Setidaknya ada lima akar yang menumbuhkan perasaan etnonasionalisme Papua sebagaimana bisa dibaca dari Tabel di bawah. Ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya akar-akar lain yang ikut menumbuhkan perasaan etnonasionalisme Papua. Lima akar yang membentuk tumbuhnya perasaan etnonasionalisme ini setidaknya juga berkaitan dengan teori-teori dan konsep-konsep nasionalisme-biologisme, nasionalisme etnis dan etnonasionalisme yang dikemukakan oleh para ilmuwan sosial di atas.

Ras Melanesia
Ikatan Adat
Wacana Etnonasiobalisme
Akar Primordialisme
Melanesia di Pasifik
Wilayah tinggal
Daftar Pustaka
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call