Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi. Penanggulangan TB merupakan salah satu bentuk komitmen bersama. Pemerintah Indonesia mempunyai target elimniasi TB di Tahun 2030, dengan angka penemuan kasus (case detection rate/CDR) pada Tahun 2020 sebesar 80%. Sistem Informasi merupakan salah satu tools yang digunakan dalam program pengendalian TB. Penggunaan SITB di Puskesmas hendaknya dilakukan evaluasi sebagai perbaikan berkelanjutan dan upaya penyediaan sarana prasarana pengendalian TB di Indonesia.
 Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah melakukan evaluasi dengan pedekatan sistem yaitu mengevelauasi input, proses dan output penggunaan SITB di Puskesmas Umbulharjo.
 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada bulan September – November 2022. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 5 orang yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Analisa data yang digunakan dalam proses olah data adalah menggunakan Metode Miles and Huberman dimana data yang didaptkan direduksi, data disajikan, dan penarikan kesimpulan
 .Hasil: Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pendekatan sistem, dimana evaluasi dinilai dari variable input, proses dan output. Pada variable input, SDM atau pengguna SITB di Puskesmas sudah pernah medapatkan pelatihan SITB dan jumlahnya sudah sesuai yaitu ada manajer atau admin SITB, dari bagian farmasi dan bagian laboratorium, dari segi fasilitas tersedia fasilitas penegolahan data berupa computer, fasilitas grup diskusi, fasilitas jaringan. Dari segi kebijakan belum tersedia SOP yang dipergunakan dalam penginputan dan pelaporan data menggunakan SITB, dan tidak terdapat penganggaran dana kesehatan untuk penggunaan SITB. Proses penginputan data pasien sudah sesuai dengan kebijakan penggunaan SITB, yakni dimulai dari penginputa data terduga TB, kemudian permintaan pemeriksaan laboratorium, data pelayanan yang diberikan untuk pasien TB positif hingga pengisian data riwayat kasus. Pada proses pelaporan, data yang sudah diinputkan kemudian dianalisis untuk dibuat rekapan laporan perbulan dan triwulan. Laporan SITB dikumpulkan paling lambat setiap tanggal 10. Output SITB berupa data kejadian TB baik TB SO dan TB RO. Data SITB dipergunakan dalam proses pengambilan keputsaun di tingkat Puskesmas.
 Kesimpulan: Penggunaan SITB dari segi input belum optimal dinilai dari segi ketersediaan SOP. Sementara untuk variable proses masih belum optimal ditinjau dari proses pencatatan dan pelaporan. Pada output data SITB sudah baik dan digunakan sebagai pengambilan keputusan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call