Abstract

As an archipelago, Indonesia has vast expanse of coastal area, that become a prominent source of economic revenue for some communities in Indonesia. Numerous fishing village was formed as a result of economic activity. But unfortunately, the condition of settlements are very dense without orientation to the sustainable environment. The low quality of human resources affect the interpretation of the definition about healthy and livable housing for the community. Research on the quality of life (liveability) of the fishermen settlement area at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village in eco-settlement concepts is necessary to investigate the possibility of restructuring the fishing village's settlement into a more livable standards and appropriately the character of the local community. This research using descriptive, evaluative and development methods. The evaluation result about liveability level at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village by the eco-settlement criteria, which is consist of ecological, social, economic and institution aspect, show that the settlement is weak in the ecological aspect. Therefore, it is the most possible aspect to be restructured with some actual and simple action, so that the fishermen settlements become liveable and has good quality of life.

Highlights

  • Abstrak: Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau dan sejumlah garis pantai yang menjadi andalan sumber pendapatan bagi sekelompok masyarakat

  • Dari semua parameter rumah sehat di atas, berdasarkan hasil amatan, 79% rumah penduduk (79%) di permukiman nelayan Desa Tambak Wedi tidak memiliki satupun parameter yang dimaksud

  • Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan dan Pengembangan Kawasan Nelayan Nomor 15/PERMEN/M/2006 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai 17.508 dan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 Km (Dahuri, 1998). Menurut Nurmalasari (2001), menyebabkan kawasan pesisir menjadi andalan sumber pendapatan bagi masyarakat. Sejalan dengan peningkatan nilai ekonomi pada daerah pesisir dan pemanfaatan sumber daya laut secara terus menerus, maka muncullah sejumlah permukiman penduduk di sekitar kawasan tersebut. Berdasarkan pernyataan Suryani (2011) tersebut, serta merujuk pada kondisi nyata di lapangan yang ada, maka akan sangat penting untuk melakukan evaluasi dan upaya pengembangan kualitas hidup bagi daerah permukiman nelayan ini. Terutama terkait dengan pernyataan Suryani (2011) pada poin (a) dan (b), maka amat perlu untuk mengintegrasikan usaha pemanfaatan sumber daya berkelanjutan tersebut dengan konsep eco-settlement, agar perbaikan terhadap evaluasi dari kondisi yang ada dapat berjalan secara menyeluruh. RW. dipilih karena desa ini memiliki kekhasan bentuk fisik, sosial-budaya serta ekonomi masyarakat, terkait dengan lokasinya yang ada di sisi kaki jembatan Suramadu.

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Prinsip Eco-Settlement pada Permukiman Nelayan di Desa Tambak Wedi
Keberaadaan jentik nyamuk
Aspek Ekonomi
Aspek Kelembagaan
KELEMBAGAAN
KESIMPULAN
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.