EVALUASI KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN PROTEIN KASAR TONGKOL JAGUNG FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG BERBEDA SECARA IN - VITRO

Tri Astuti

doi:10.24014/jupet.v17i1.8707

Abstract

This research aimed to study effect of Corn cob fermentation using Panerochaeta chrysosporium with adding the different sources of carbohydrat on the digestibility of dry matter, organic matter, and crude protein by in-vitro methode. A Completely Randomized Design with 4 treatments and 4 replications. The treatments were : P0 = fermented corncobs + without carbohydrt, P1 = fermented corncobs + 10% rice bran; P2 = fermented corncobs + tapioca flour 10%; P3 = corncob fermented + molasses 10%. The results of this study shown a very significant affected (P <0.01) on the digestible of dry matter and organic matter but no affected (P> 0.05) on crude protein digestibility. The best results digestibility of dry matter (66.98%) on the P3 treatment adding molasses, and the highest digestibility of organic matter (67.49%) on the P3 treatment too, but the highest digestibility of crude protein (51.37%) in P1 treatment (adding by rice bran)

Highlights

Faktor utama keberhasilan sebuah usaha peternakan salah satunya adalah ketersediaan sumber bahan pakan, khususnya ternak ruminansia membutuhkan hijauan pakan sebagai sumber serat
The resulted of this study shown a very significant affected (P 0.05) on crude protein digestibility
Nutritional Ecology of Ruminant : Ruminant Metabolism, Nutritional Stategies, the Cellulolytic Fermentation and The Chemistry of Forages and Plant Fibers

Summary

MATERI DAN METODE

Bahan dan materi yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur pelapuk putih (Phanerochaete chrysosporium), tongkol jagung, dedak padi, tepung tapioka, molases, air serta seperangkat alat dan bahan untuk pelaksanaan uji secara in vitro. Prosedur Penelitian Tongkol jagung difermentasi dengan jamur pelapuk putih (Phanerochaete chrysosporium) menggunakan dosis 5% dan diinkubasi (pemeraman) selama 10 (sepuluh) hari dengan perlakuan penambahan beberapa sumber karbohidrat yang berbeda. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 (empat) ulangan yang terdiri dari : P0 = Tongkol jagung fermentasi + tanpa karbohidrat P1 = Tongkol jagung fermentasi +dedak padi 10% P2 = Tongkol jagung fermentasi + tepung tapioka 10% P3 = Tongkol jagung fermentasi + molases. 10% Tongkol jagung yang telah difermentasi menggunakan Phanerochaete chrysosporium dengan penambahan sumber karbohidrat selanjutnya dianalisis secara in vitro dengan metode Tilley dan Terry ( 1963). Perlakuan yang berpengaruh nyata akan dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) (Steel dan Torrie, 1991)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terjadinya peningkatan nutrisi tongkol jagung fermentasi dengan

Findings

DAFTAR PUSTAKA