Abstract

Kondisi jalan pada operasional pertambangan sangat berpengaruh terhadap kondisi alat berat yang beroperasi di area pertambangan tersebut. PT Kaltim Prima Coal (KPC) salah satu tambang batu bara terbesar di Indonesia yang sudah menerapkan digitalisasi pada proses operasinya. Tools yang digunakan adalah Fleet Management System (FMS) dan MineCare Maintenance System, dimana dapat melakukan monitoring dan identifikasi terhadap kualitas kondisi jalan. Dalam proses evaluasi dapat dilakukan secara real-time dengan cara memanfaatkan fitur notifikasi event (machine fault alert) sehingga memberikan informasi nilai parameter temperature pada sistem pengereman yang diterjemahkan sebagai anomali terhadap segmen jalan yang melebihi standar kemiringan jalan. Salah satu dampak yang terjadi adalah overheating pada system pengereman dimana operator tidak mengaktifkan Automatic Retarder Control (ARC) pada jalan turunan, selain itu juga berdampak terhadap Fuel Burn Rate (FBR) yang menagakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih besar (FBR saat ARC aktif adalah 0 liter). Event dan segment jalan dapat langsung dikonfirmasi secara real-time pada system yang terintegrasi (MineCare & Dispatch). Dari pengamatan, seringnya event brake overheating terjadi pada segmen jalan CP725-CP757 (307m), melihat event ini team Condition Monitoring (Como) memberikan informasi ke team operation untuk menginstruksikan kepada operator untuk mengaktifkan ARC dan membuat rambu-rambu (Aktifkan ARC) pada segmen jalan tersebut sampai jalan tersebut dimodifikasi sesuai standard yang ditentukan. Dari hasil pemantauan secara real-time dan dilakukan analisan oleh team COMO makan event yang terjadi di segment tersebut berkurang sebanyak 60% yang artinya juga bedampak pada Fuel efesiensi, dan penurunan Physical Availability (PA) jika terjadi kegagalan pada komponen Final Drive.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call