Abstract

Exploration is important because it has the potential to increase creativity in the use of natural materials that are able to maintain the existence of written batik without reducing the essence of written batik itself. The method used is a literature study. This study aims to describe natural materials that can be used as color barriers, determine the results and quality of batik motifs produced from natural color barriers, and determine the process and results of batik coloring on natural color barriers. The natural ingredients explored are cassava peel and canna starch. The batik motifs produced by the two barriers depend on the drying time, the thickness of the paste application and the applicator used. In the use of natural cassava peel ingredients, the color barrier can block the color well when using a triangular plastic applicator because the quality obtained is good, namely the lines are firm and clear. Meanwhile, when using natural canna starch, the color barrier can block the color well when using the vinegar bottle applicator because the results of the imitation batik motifs produced are neat, even, and firm. The natural ingredients for cassava peel are dylon and wantex dyes, while the canna starch is used for napthol dyes.

Highlights

  • This study aims to describe natural materials that can be used as color barriers, determine the results and quality of batik motifs produced from natural color barriers, and determine the process and results of batik coloring on natural color barriers

  • Corak : Jurnal Seni Kriya, 9(1), 87–100

Read more

Summary

Bahan Alami yang Digunakan Sebagai Perintang Warna Alami

Dalam pemanfaatan perintang warna alami Listianingrum dan Hendrawan (2020) menegaskan bahwa hasil eksplorasi terhadap sumber daya alam di Indonesia berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai perintang jika dilihat fungsi dan karakternya. Berdasarkan penelitian Hanifah Fitriani (2017) dihasilkan bahwa terdapat limbah umbi singkong sisa produksi yang tidak termanfaatkan di Kawasan Kampung Adat Cirendeu yang dapat digunakan sebagai bahan baku pada perintang warna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Inva Sariyati dan Prastiyo Utami (2018), menegaskan bahwa terdapat perintang warna alami yaitu dengan menggunakan ganyong. Perintang warna alami pada motif batik menjadi sebuah salah satu alternatif dalam pemanfaatan limbah dan sumber daya alam. Pada penelitian Hanifah Fitriani (2017), perintang warna alami yang digunakan yaitu limbah kulit singkong, dan proses pembuatannya sebagai berikut: a. F. Proses sebelumnya telah didapatkan filtrat yang kemudian diendapkan untuk mendapatkan endapan dari pati kulit singkong selama kurang lebih 5 hari. 2. Pati Ganyong Pada penelitian Inva Sariyati dan Prastiyo Utami (2018), perintang warna alami yang digunakan yaitu pati ganyong, dengan proses pembuatan sebagai berikut: Gambar 7. Hasil larutan tersebut dicampur dengan 80 gram larutan lem Pvac sebelum diaplikasikan ke kain untuk digunakan sebagai perintang warna motif batik

Hasil Motif Batik dari Bahan Perintang Warna Alami
Kualitas Hasil Motif Batik dengan Perintang Warna Alami
Proses dan Hasil Pewarnaan Batik dari Bahan Perintang Warna Alami
Wantex dan dylon
Ketebalan Perintang Pasta menempel pada kuas karena sifat ekstensibel
Ketebalan Perintang
Tidak diakukan percobaan
Kurang kering sempurna
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call