Abstract

This study discusses about expansion of the Dutch Indies Government in the area Kingdom of Koto Besar, which is a cow instead the Kingdom of Pagaruyung . This research was conducted using historical science methods and social science approaches as a tool . The first stage of this research, namely the collection of data carried out with literature and field studies. After the data is collected, it continues with source criticism in obtaining historical facts. Furthermore, these fact s are interpreted, until closed with historiography (writing). The results of this study revealed that there was a relationship between the arrival of the Dutch East Indies and the collapse of the power of the traditional elite in the Kingdom of Koto Besar. At first the Dutch only asked permission from Tuanku Koto Besar to place troops in his territory. In its development, it turned out that the Netherlands had another purpose, which was to fully control the Koto Besar region. This has an impact on the power of traditional elites who have long had influence in the Koto Besar Kingdom.

Highlights

  • This study discusses about expansion of the Dutch Indies Government in the area Kingdom of Koto Besar, which is a cow instead the Kingdom of Pagaruyung

  • This research was conducted using historical science methods and social science approaches as a tool

  • After the data is collected, it continues with source criticism in obtaining historical facts

Read more

Summary

Jane Drakard dalam A Kingdom of

Words Language and Power in Sumatra, menjelaskan bahwa kerajaan dalam konteks adat Minangkabau merupakan sebuah pengecualian dalam tatanan sebuah kerajaan sebagaimana yang dipahami di Indonesia. Minangkabau bukanlah lembaga yang aktif, tetapi lebih sebagai lembaga yang mengambil jalan pasif (tidak bersifat militer), atau kerajaan dalam ciptaan “kata-kata”. Kerabat kerajaan dihormati tetapi tidak mempunyai kuasa (powerless). Kerajaan di Minangkabau lebih merupakan wujud otonomi dan kebebasan untuk mengatur diri sendiri yang telah lama dijadikan ketetapan dalam kehidupan masyarakat

Secara kultural Kerajaan Koto
HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Terbentuknya Kerajaan Koto Besar
Mereka lantas bertanya kepada Tuan
Langguk juga bercerita tentang keinginannya untuk meninggalkan
Tak banyak yang bisa mereka bawa ketika meninggalkan negeri
Berita tentang kesembuhan Tuan
Sepanjang cerita yang dituturkan oleh Tuan Puti Langguk membuat Sultan
Berdasarkan penuturan pewaris
Plakat Panjang disebutkan bahwa
Genootschap van Kunsten en
Penghianatan Keluarga Kerajaan
Besar yang dibeberkannya pada
Selain Angku Sungut dan Tuanku
Maharaja Diraja atas nama Kerajaan
Batanghari mengakui bahwa daerah mereka adalah bagian dari Pemerintah
Koto Besar adalah ibukota
Sri Maharaja Diraja untuk mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh
PENUTUP Kesimpulan
Saran Penelitian mengenai Ekspansi
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call