Abstract
The purpose of this paper is to analyze the relative efficiency of 25 Indonesian State Universities in the period of 2002 to 2006. The analysis used in this research was Data Envelopment Analysis (DEA) with the A.T Flegg, D.O Allen, K. Field and T.W. Thurlow’s model. The input variables used were the number of staff, the number of undergraduate students and the number of postgraduate students. The output variables used were the number of undergraduate alumni and the number of postgraduate alumni. The result was there were many Indonesian state Universities which is significantly efficient in the period of 2002 to 2006.
Highlights
Teori ProduksiTati SJ dan Fathorrozi (2003) menyatakan bahwa produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input.
Nicholson (1999) juga menyatakan bahwa efisiensi ekonomi memiliki sudut pandang makro dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan efisiensi teknik yang bersudut pandang mikro di mana pengukuran efisiensi teknik cenderung lebih terbatas pada hubungan teknis operasional dalam proses konversi input menjadi output dan akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya dilakukan dengan kebijakan mikro yang memiliki sifat internal, yaitu dengan pengendalian dan alokasi sumber daya secara optimal.
Hasil yang diperoleh adalah secara kesuluruhan hampir sebagian besar universitas mempunyai nilai efisiensi yang relatif tinggi Staffan Waldo (2002) meneliti efisiensi 851 sekolah negeri di Swedia pada tahun 1994/1995 dengan pendekatan DEA dan model Tobit.
Summary
Tati SJ dan Fathorrozi (2003) menyatakan bahwa produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Nicholson (1999) juga menyatakan bahwa efisiensi ekonomi memiliki sudut pandang makro dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan efisiensi teknik yang bersudut pandang mikro di mana pengukuran efisiensi teknik cenderung lebih terbatas pada hubungan teknis operasional dalam proses konversi input menjadi output dan akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya dilakukan dengan kebijakan mikro yang memiliki sifat internal, yaitu dengan pengendalian dan alokasi sumber daya secara optimal. Hasil yang diperoleh adalah secara kesuluruhan hampir sebagian besar universitas mempunyai nilai efisiensi yang relatif tinggi Staffan Waldo (2002) meneliti efisiensi 851 sekolah negeri di Swedia pada tahun 1994/1995 dengan pendekatan DEA dan model Tobit. Kerangka Teoritis Dalam penelitian dengan metode DEA, maka penentuan variabel merupakan langkah awal sebelum pengolahan data dilakukan, selanjutnya ditentukan pula model output data yang dilakukan dengan membandingkan hasil nilai efisiensi relative model CCR lebih banyak yang sama dengan model VRS, maka model CCR sudah cukup, namun bila tidak, maka dipilih pengolahan data DEA dengan model VRS (Erwinta Siswadi dan Wilson Arafat, 2004). Input : Jumlah dosen Jumlah mahasiswa S1 Jumlah mahasiswa S2 dan S3 Output: Jumlah lulusan S1 Jumlah Lulusan S2 dan S3
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Jurnal Manajemen Teori dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.