Abstract

Pembelajaran abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan menyeluruh. Keterampilan abad ke-21 terdiri atas empat domain utama yaitu literasi, berfikir inventif, komunikasi yang efektif dan produktivitas yang tinggi. Sebagaimana kita tahu bahwa Indonesia kemampuan literasi siswa Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan literasi sains tersebut disebabkan beberapa faktor. Kesalahan dalam pemilihan sumber belajar. Bahan ajar yang dipakai sekolah belum berbasis kearifan lokal dan belum memenuhi kategori valid untuk mengukur kemampuan literasi. Untuk itu dibutukan pengembangan bahan ajar modul berbasis kearifan lokal dalam menunjang ketercapaian kompetensi serta tujuan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu produk melalui proses pengujian keefektifan untuk mengukur kemampuan literasi sains, data dan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R &D) dengan menggunakan tipe 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X dengan jumlah 141 yang terdiri atas uji skala kecil dan besar. Hasil penelitian diperoleh kemampuan literasi peserta didik 71,86% (Tinggi), hasil analisis n-gain untuk kelas eksperimen yaitu 0.70 dan kelas control 0,55 (sedang). Hasil analisis inferensial diperoleh dengan menggunakan uji beda (t-test) menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis kearifan local daerah takalar memberikan perbedaan yang signifikan pada peningkatan kemampuan literasi peserta didik kelas X

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.