Abstract

Cutting conditions carried out in the turning or manufacturing process will have an impact on the quality of the components produced. One indicator of the quality of turning or manufacturing is surface roughness on the object. The purpose of this research is to determine the ratio of the level of surface roughness of ST 42 steel after conventional turning with different cutting conditions by varying the main cutting angle and cutting depth and its effect on the rate of wasted material (MRR). The main cutting angles used in this study were Kr 90, 80, 70 and variations in cutting depth of 0.5 mm, 1 mm, 1.5 mm. From the data obtained in this research process using several variations of cutting conditions that produce a good average roughness value is Kr 80, a = 0.5 mm, MRR = 0, 89 cm3 / min, with a roughness value of 1.89 µm . Based on the data obtained it can be concluded that the greater the depth of cutting, the higher the rate of wasted material (MRR) and the higher the level of surface roughness and vice versa.
 Kondisi pemotongan yang dilakukan pada proses pembubutan atau manufaktur akan berdampak terhadap kualitas komponen yang diproduksi. Salah satu indikator dari kualitas hasil pembubutan atau manufaktur adalah kekasaran permukaan pada benda tersebut. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan tingakat kekasaran permukaan baja ST 42 pasca pembubutan konvensional dengan kondisi pemotongan yang berbeda dengan memvariasikan sudut potong utama dan kedalaman pemotongan serta pengaruhnya terhadap laju bahan bahan terbuang (MRR). Sudut potong utama yang digunakan pada penelitian ini adalah Kr 90, 80, 70 serta variasi kedalaman pemotongan 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mm. Dari data yang diperoleh pada proses penelitian ini dengan menggunakan beberapa variasi kondisi pemotongan yang menghasilkan nilai rata-rata kekasaran yang baik adalah Kr 80, a = 0,5 mm, MRR = 0, 89 cm3/mnt, dengan nilai kekasarannya 1,89 µm. Berdasarkan data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar kedalaman pemotongan maka semakin tinggi laju bahan terbuang (MRR) dan semakin tinggi tingkat kekasaran permukaan maupun sebaliknya.

Highlights

  • in the turning or manufacturing process will have an impact on the quality of the components produced

  • The purpose of this research is to determine the ratio of the level of surface roughness

  • The main cutting angles used in this study were

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen, dimana penelitian ini dilakukan langsung terhadap benda uji atau spesimen,mulai dari menyiapkan alat dan bahan, mengerjakan atau membuat spesimen yang akan diuji serta melakukan pengujian secara langsung. Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui suatu kondisi pemotongan yang bagaimana dapat menghasilkan kualitas yang baik terhadap tingkat kekasaran permukaan baja ST 42 pada proses bubut konvensional. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu menguji kepastian baja ST 42, karena pada saat pembelian bahan tidak tercantum merek ST 42, untuk itu cara mengujinya dilakukan uji tarik dengan tiga benda sesuai dengan standar ASTM-E8.[9]. Dalam penelitian harus menentukan variabel yang akan diteliti, pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah variabel bebas dan terikat (Tabel 2)

Objek Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelas kekasaran
SIMPULAN DAN SARAN
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.