Abstract

Jabon ( Anthocephalus cadamba [Roxb] Miq.) Is a type of wood that is fast growing and has adaptability in various habitat types. Anatomical characteristics of wood are strongly influenced by environmental factors. This study looked at the dimensions of fiber and the derivative value of jabon wood fiber from the Sialang Dharmasraya and Tabing Padang regions. This research is a descriptive research. Observation of fiber dimensions using wood maceration techniques following the Forest Products Laboratory Method . The results showed that the value of wood fiber dimensions from the Sialang area was higher than those from the Tabing area. In Sialang it has wood fiber length of 603.82-1061.23µm, fiber diameter of 12.37-21.22µm, lumen diameter of 3.81-12.97µm, and wall thickness of 2.75-7.49µm. Whereas, in the Tabing area it has wood fiber length of 592.91-844.38µm, fiber diameter 11.80-20.35µm, lumen diameter 6.14-14.35m, and wall thickness of 1.91-4.54µm. The derivative value of jabon Tabing wood fiber is higher ( runkel ratio 0.63-0.62, felting power 41.49-50.25, flexibility ratio 0.70-0.52, coefficient of rigidity 0.22-0.16 and mulsteph ratio 50.27-72.92%) compared to Sialang area ( runkel ratio 1.15-1.44, felting power 50.01-48.81, flexibility ratio 0.61-0.30, coefficient of rigidity 0.35-0.22, and mulsteph ratio 62.64 to 90.51%). The quality value of jabon wood fiber at Tabing is better than Sialang. The results of this study can be used as information in jabon wood cultivation.

Highlights

  • Dewasa ini permasalahan akan kelangkaan kayu sebagai bahan baku mentah semakin meningkat (Wahyudi, 2013)

  • This study looked at the dimensions of fiber and the derivative value of jabon wood fiber from the Sialang Dharmasraya and Tabing Padang regions

  • The results showed that the value of wood fiber dimensions from the Sialang area was higher than those from the Tabing area

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Dewasa ini permasalahan akan kelangkaan kayu sebagai bahan baku mentah semakin meningkat (Wahyudi, 2013). Salah satu upaya tersebut ialah menemukan kayu lokal dengan jenis-jenis yang belum dikenal dan cepat tumbuh, untuk kemudian di uji tanaman yang potensial agar bisa didomestikasi lebih lanjut (Mindawati dkk., 2015). Jenis tanaman kayu lokal yang menjadi jenis kayu yang sangat diminati sekarang ini salah satunya adalah jenis dari familia Rubiaceae yaitu Anthocephalus cadamba (Roxb) Miq. atau biasa dikenal juga dengan jabon putih (Mindawati dkk., 2015). Untuk daerah dengan kondisi cekaman air tergenang, memperlihatkan peningkatan pada diameter batang tanaman jabon putih. Pendekatan secara anatomi sangat dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana pengembangan tanaman jabon putih pada berbagai jenis tapak atau tempat tumbuhnya agar mampu menghasilkan kayu yang sesuai standar untuk dibudidayakan secara komersil. Salah satu karakteristik anatomi yang sangat diperlukan dalam penentuan kualitas kayu adalah pengukuran dimensi serat dan nilai turunan serat kayu.

Pengukuran kadar air tanah
Pengambilan data curah hujan
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call