Abstract

Tunarungu merupakan keadaan seseorang yang memiliki kelainan pada fungsi pendengarannya. Kondisi ini bisa berlangsung hanya sementara maupun permanen.  Ada dua jenis gangguan pendengaran yang membuat seseorang menjadi penyandang tunarungu, pertama tunarungu yang bersifat bawaan (sudah ada sejak lahir), kedua tunarungu yang terjadi setelah dilahirkan. Tunarungu yang bersifat bawaan kemungkinan besar disebabkan oleh suatu mutasi genetik, keturunan dari orang tua, maupun terpapar penyakit ketika masih di dalam kandungan. Sedangkan tunarungu yang sifatnya terjadi setelah lahir biasanya disebabkan oleh penerimaan gelombang suara yang keras dalam jangka panjang, usia, cedera, dan disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi pada pendengaran. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan yang bertujuan terjalinnya hubungan antara komunikan dengan pemberi pesan. Permasalan yang muncul ketika bagaimana berkomunikasi dengan penyandang tunarungu, dimana komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat.  Sedangkan dalam penggunaan bahasa isyarat tidak semua orang bisa dan paham dalam pengunaannya.  Maka peneliti mengembangkan aplikasi speech recognition dengan fitur speech to text untuk mengubah suara ke teks berbasis android dalam mempermudah berkomunikasi dengan para penyandang tunarungu, sehingga setiap orang dapat berkomunikasi walaupun tanpa memahami bahasa isyarat tertentu.  Metode Learning Vector Quantization merupakan suatu metode untuk melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif yang terawasi, dimana metode LVQ digunakan untuk mengidentifikasi keakuratan dan ke murnian suara yang di tangkap. Pengambangan sistem tersebut menggunakan metode Rapid Application Development (RAD).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call