Abstract

Ikan patin (Pangasius sp.) umumnya dijumpai pada perairan air tawar di Indonesia, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan, ikan jenis ini digunakan sebagai salah satu kuliner seperti pindang dan brengkes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan fitokimia metabolit sekunder dari ekstrak ikan patin (Pangasius sp.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi deskriptif dengan menggunakan ekstrak yang diperoleh dari kulit, tulang, dan daging ikan patin. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak dari pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana dengan proses maserasi dan akudes dengan proses infusa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak etanol, kulit ikan mengandung alkaloid, saponin, dan steroid; pada tulang mengandung flavonoid dan saponin; pada daging mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Pada ekstrak etil asetat, kulit dan tulang ikan mengandung alkaloid; sedangkan pada daging mengandung flavonoid dan steroid. Pada ekstrak n-heksana, kulit ikan mengandung alkaloid dan steroid; tulang ikan mengandung alkaloid; dan daging ikan mengandung saponin dan terpenoid. Pada akuades, kulit ikan mengandung alkaloid, saponin, tanin, dan steroid; tulang ikan mengandung alkaloid; danging ikan mengandung alkaloid, flavoid, dan saponin. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Pangasius sp. memiliki metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan steroid.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call