Abstract
The purpose of this study is to get an overview of the Science Process Skills of students in learning using the Guided Inquiry-based Colloidal System module. The type of research used is library research with descriptive analysis. The data used in this study are secondary data, i.e. scientific journals which are in the form of articles. The data collection method is in the form of a documentation method with data analysis techniques, namely content analysis. Based on the results of a journal review that has been done, it is obtained that the use of the Guided Inquiry-Based Colloidal System module in learning especially in practical activities can bring up the Science Process Skills of students well. Each Science Process Skill indicator appears with different percentages in either category.
Highlights
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang Keterampilan Proses Sains (KPS) peserta didik dalam pembelajaran yang menggunakan modul Sistem Koloid berbasis Inkuiri Terbimbing (IT)
KPS termasuk dalam ranah psikomotorik yang merupakan penilaian lanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif yang pada pembelajaran kimia penilaian aspek psikomotorik dilihat dari kegiatan di kelas dan kegiatan praktikum[2]
The effectiveness of guided inquiry based colloid system modules integrated experiments on science process skills and student learning outcomes
Summary
Kimia merupakan mata pelajaran pokok pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berdasarkan Kompetensi lulusan dari kurikulum 2013 revisi 2018 yang dijabarkan pada Kompetensi Dasar (KD) 2.1 tentang pentingnya perilaku ilmiah seperti memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan. Peserta didik harus mampu menerapkan konsep-konsep yang didapatkan sehingga KPS menjadi bekal peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan yang baru dengan menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada dengan pembelajaran dan metode ilmiah[3]. Pada setiap langkah model pembelajaran IT ini peserta didik dituntut untuk mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data-data, menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan, yang mana hal tersebut merupakan indikator-indikator KPS sehingga model pembelajaran IT dapat memunculkan dan meningkatkan KPS peserta didik. Modul merupakan bahan ajar dalam bentuk cetakan yang digunakan oleh guru agar peserta didik aktif dalam belajar karena modul dapat menunjang proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Modul dengan model IT sesuai dengan tuntutan pembelajaran pada kurikulum 2013 revisi 2018 yang menuntut adanya bahan ajar yang mampu melibatkan peserta didik untuk mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan dalam proses pembelajaran[8]. Modul yang menggunakan pendekatan IT dapat memperhatikan aspek-aspek KPS sehingga setelah proses pembelajaran selesai, KPS dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat[9]
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.