Abstract

Penelitian ini membahas penggunaan deiksis persona pada sebuah tuturan dalam teks Ādiparwa. Teks Ādiparwa merupakan teks berbahasa Jawa Kuno yang terdiri atas banyak cerita dan banyak tokoh di dalamnya. Pada sebuah tuturan di dalam teks Ādiparwa, seorang tokoh dapat menggunakan beberapa bentuk pronomina persona bahasa Jawa yang berbeda untuk mengacu kepada dirinya atau kepada mitra tuturnya. Penggunaan beberapa pronomina persona yang berbeda dalam satu tuturan tidak lazim dalam beberapa bahasa, seperti bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Akan tetapi, ketidaklaziman tersebut banyak ditemukan di dalam teks Ādiparwa yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengonstruksian pronomina persona oleh penutur di dalam teks Ādiparwa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks Ādiparwa. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori deiksis persona (Fillmore, 1975) dan implikatur (Horn, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penggunaan pronomina persona bergantung pada motivasi penutur dan konteks tuturan, seperti motivasi untuk menunjukkan kedudukan penutur terhadap mitra tuturnya dan dalam konteks untuk mengungkapkan rasa terima kasih, memohon, meminta pertolongan, dan menyindir. Selain itu, penggunaan pronomina persona dalam sebuah tuturan juga diperlukan bagi penutur dalam mengonstruksikan dirinya di hadapan mitra tuturnya. Seorang penutur dapat secara berbeda-beda mengonstruksikan dirinya di hadapan mitra tuturnya dalam satu tuturan yang sama.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call