Dampak Kebakaran Lahan Dan Hutan Terhadap Kesehatan Perempuan Di Kabupaten Pulang Pisau

Sari Marlina,Revi Sunaryati,Bambang Supriyono Lautt,Aswin Usup

doi:10.20527/es.v16i3.9684

Abstract

Forest and land fires are a source of air pollution in Pulang Pisau District. This incident has caused various impacts on women's lives, one of which is a decrease in the level of health. The research objective was to determine the impact of forest and land fires on women's health and the role of women in dealing with forest and land fires. This research was conducted in Pulang Pisau District, Central Kalimantan Province. Sources of data used are primary and secondary data collection. Data analysis in this research was conducted descriptively. Based on the results of the study, it shows an increase in the number of ispa cases followed by the intensity level of the number of forest and land fire incidents. One of the beneficiaries of the forest and land fire incidents are women, children and the elderly. The role and involvement of women so far is only to help prepare foodstuffs and participate in extinguishing fires when forest and land fires occur, but there is still a lack of women's involvement in making prevention and socialization efforts related to the impact of forest and land fires.

Highlights

PENDAHULUAN Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia telah menjadi perhatian dunia internasional (Adiningsih et al 2008)
Final Report Submitted to Center for International Forestry Research (CIFOR) Bogor Indonesia
Perubahan Iklim.Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekjen DPR RI

Summary

Provinsi Kalimantan Tengah telah mengalami kebakaran lahan seluas

Menurut Wangke (2011) Kalimantan Tengah adalah provinsi yang paling rawan terhadap kebakaran lahan dan hutan, disebabkan karena adanya praktik konversi lahan dimana penyiapan, pembersihan atau pembukaan lahan oleh perusahaan (perkebunan/HTI/ HPH) dengan cara membakar. Cara ini dilakukan karena dinilai merupakan cara yang paling murah (Sari, 2009). Persentase yang berasal dari kegiatan manusia sebanyak 99%, baik disengaja maupun karena unsur kelalaian (Qodriyatun, 2014). Hal ini menimbulkan risiko yang besar atas kesehatan manusia baik dalam jarak yang dekat dengan kebakaran maupun jarak yang lebih jauh karena asap dapat menyebar dalam jarak lebih dari puluhan atau ratusan kilometer dari lokasi kebakaran (Page, 2016)

Kabupaten Pulang Pisau

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Dampak Kesehatan Perempuan Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

Jumlah Titik Hotspot

Berdasarkan jumlah kasus pada

Penyusunan Rencana Teknis Tahunan