Abstract

Konflik agama di Ambon dan wilayah Maluku telah berakhir lama. Namun trauma atas tragedi tersebut amat membekas bagi masyarakat Ambon. Terutama bagi para jurnalis televisi di Ambon. Mereka memahami perdamaian di Ambon harus dirawat dan membutuhkan peran aktif media. Jurnalisme damai menjadi pegangan para jurnalis televisi di Ambon. Penelitian ini bertujuan menggali pandangan para jurnalis, mengenai tantangan dalam menjaga perdamaian dan penerapan jurnalisme damai di Ambon. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas sosial dan tindakan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi literatur. Narasumber dari penelitian ini adalah tiga orang kontributor dari tiga grup stasiun televisi, yakni Trans Media, SCM (SCTV/Indosiar) dan Kompas TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para kontributor di Ambon memaknai dirinya sebagai salah satu profesi penjaga perdamaian. Meskipun dalam upaya merawat perdamaian tersebut menghadapi tantangan. Antara lain; berlawanan dengan kehendak redaksi di Jakarta, menghindari peliputan peristiwa konflik, mengambil sumber berita hanya dari aparat keamanan, dan menjaga hubungan dengan masyarakat Kata Kunci: jurnalisme damai, konstruksi realitas sosial, tindakan sosial

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call