Abstract

The aims of this research is to know the effectiveness of a model bounded inquiry laboratory to improve the ability of science literacy lecture a student on human anatomy and physiology. The research uses method is quasi-experiment, with his subjects the research uses two study groups namely in the first half of iv class A and B course biology education of STKIP Puangrimaggalatung Sengkang academic year 2017 / 2018. One class as a class experiment the classroom used the model bounded inquiry laboratory and other a class as a class control the classroom with learning directly or lectures. The data collection was done using a test of about literacy science. The result showed that model bounded inquiry laboratory with the sig .0,027; 0,05 and it so that it can be stated that guided inquiry-based learning more effective in upgrading literacy student than traditional learning lecture or lectures on human anatomy and physiology. Key word: Bounded inquiry laboratory, human anatomy and physiology, literacy science

Highlights

  • Literasi sains penting dikuasai oleh peserta didik berkaitan dengan bagaimana peserta didik memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan masalahmasalah lain yang dihadapi masyarakat modern yang sangat bergantung pada kemajuan IPTEK (Yusuf, 2003)

  • The aims of this research is to know the effectiveness of a model bounded inquiry laboratory to improve the ability of science literacy lecture a student on human anatomy and physiology

  • The result showed that model bounded inquiry laboratory with the sig .0,027; 0,05 and it so that it can be stated that guided inquiry-based learning more effective in upgrading literacy student than traditional learning lecture or lectures on human anatomy and physiology

Read more

Summary

Inquiry Laboratory hingga

Laboratory dibedakan menjadi tiga, yaitu: Guided Inquiry Laboratory, Bounded Inquiry Laboratory, dan. Inquiry Laboratory mampu meningkatkan kemampuan dan kemandirian peserta didik dalam merancang dan mengadakan eksperimen tanpa banyaknya panduan dari guru. Inquiry Laboratory menekankan pula kegiatan pre-lab yang jelas, sehingga keselamatan lab saat melakukan eksperimen dapat terjamin karena kegiatan prelab merupakan dasar untuk peserta didik melakukan praktikum. Urutan pelaksanaan pembelajaran inkuiri menurut wenning seperti dijelaskan diatas yaitu bergerak dari arah kiri ke kanan, dari discover learning ke hypothetical inquiry. Level BIL merupakan tahapan selanjutnya dari model pembelajaran level of inquiry dan merupakan tahap kedua dari aktivitas laboratorium Peningkatan pada tahap ini ialah pada kemampuan dan kemandirian peserta didik dalam merancang dan mengadakan eksperimen tanpa banyaknya panduan dari guru serta adanya prelab yang jelas. Pada level ini guru tidak banyak memberikan pertanyaan panduan, dan untuk kegiatan pre-lab lebih mengutamakan pada aspek eksperimental seperti keselamatan lab serta penggunaan perlindungan peralatan lab (Purwanto dkk, 2013)

Laboratory dan Free Inquiry
Relevan dengan hasil penelitian
Sengkang Program Studi Pendidikan
PISA dalam Take The Test Sample
Kemudian nilai perhitungan
Pretest Posttest
DAFTAR RUJUKAN
Proses Sainspeserta Didik Kelas
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call