Abstract
Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophilus) belum dieksploitasi secara optimal. Biji nangka dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatis dengan enzim α-amylase dan glukoamilase untuk memecah pati menjadi glucose dan metode fermentasi dapat mengubah glucose menjadi bioetanol menggunakan bakteri saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi variasi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase yang relative baik, waktu fermentasi yang relative baik pada pembentukan bioethanol. Pembuatan bioethanol dilakukan dengan biji nangka 50gram, selanjutnya dikeringkan dengan oven suhu 150 0C selama 1jam, kemudian digiling, kemudian masuk ke proses hidrolisis dengan variabel komposisi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase (20; 30; 40; 50; 60ml) selanjutnya diuji menggunakan refraktometer brix. Selanjutnya, proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast Saccharomyces cereviseae dengan variasi lama fermentasi 24; 36; 48; 60; 72 jam. Hasil analisa menunjukkan kadar glukosa yang relatif baik diperoleh pada volume enzim alfa-amilase dan gluko-amilase sebanyak 60ml dengan kadar sebesar 14%. Pada proses fermentasi diperoleh kadar alkohol sebesar 40% dengan waktu fermentasi 60jam.
Highlights
The potential of jackfruit seeds (Arthocarphus heterophilus) hasn’t been exploited optimally
Jackfruit seeds can be processed into raw materials for making bioethanol
This research uses enzymatic hydrolysis method with α-amylase and glucoamylase enzymes to break down starch into glucose and fermentation methods can convert glucose into bioethanol using Saccharomyces cerevisiae
Summary
ChemPro Journal Vol 01 No 01(2020) hal. www.chempro.upnjatim.ac.id e-ISSN 2720-880X. Biji nangka dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatis dengan enzim αamylase dan glukoamilase untuk memecah pati menjadi glucose dan metode fermentasi dapat mengubah glucose menjadi bioetanol menggunakan bakteri saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi variasi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase yang relative baik, waktu fermentasi yang relative baik pada pembentukan bioethanol. Pembuatan bioethanol dilakukan dengan biji nangka 50gram, selanjutnya dikeringkan dengan oven suhu 150 0C selama 1jam, kemudian digiling, kemudian masuk ke proses hidrolisis dengan variabel komposisi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase (20; 30; 40; 50; 60ml) selanjutnya diuji menggunakan refraktometer brix. Hasil analisa menunjukkan kadar glukosa yang relatif baik diperoleh pada volume enzim alfa-amilase dan gluko-amilase sebanyak 60ml dengan kadar sebesar 14%. Pada proses fermentasi diperoleh kadar alkohol sebesar 40% dengan waktu fermentasi 60jam. Kata kunci: biji buah nangka; bioetanol; fermentasi; hidrolisis
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.