Abstract

Pengemasan saat ini sering menggunakan plastik dan styrofoam sebagai kemasan makanan. Pengemasan yang dilakukan saat ini dapat membahayakan konsumen, kontaminasi makanan akibat pemakaian styrofoam dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut: makanan atau minuman yang terlalu panas, semakin tinggi suhu makanan yang ada dalam styrofoam maka akan semakin mudah zat styrene berpindah ke makanan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Perilaku Penjamah Terhadap Penggunaa Kemasan Makanan Pada Rumah Makan Di Kec.Mamuju Kab. Mamuju. Sampel dalam penelitian ini adalah penjamah rumah makan sebanyak 127 penjamah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penjamah makanan dengan kategori kurang sebesar 59,1%, sikap penjamah makanan dengan kategori positif sebesar 37,8% dan 62,2% memiliki sikap negative, tindakan penjamah 40,9% memiliki tindakan positif dan 59,1% penjamah memiliki tindakan negative. Jumlah penjamah rumah makan sebanyak 127 orang dari sebanyak 62,2% memiliki tingkat pengetahuan yang kurang karena tidak mampu menjawab ≥ 50% dari total pertanyaan yang ada dikuisioner penjamah rumah makan, dari 127 penjamah yang di wawancarai sebanyak 62,2% sikap negatif dan sebanyak 37,8% sikap positif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, sikap (attitude) responden berada dalam katagori negatif terhadap penggunaan kemasan makana sebagai wadah makanan dan minuman, karena sikap penjamah bukan saja dibentuk oleh pengetahuan penjamah namun juga dipengaruhi oleh aspek emosional, pengalaman dan kondisi lingkungan penjamah berada. Kesimpulan Gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan penjamah terhadap penggunaan kemasan makanan pada rumah makan di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju dengan kategori kurang berdasarkan hasil penelitian.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call