Abstract

Previous studies show that assessment for learning (AfL) is reported to give a significant impact on student academic and language skills-related performance, especially when meaningful feedback strategies are adopted. Despite this empirical evidence, in most Asian countries, AfL remains under-practiced particularly in prescribed-mandated curriculum practices where teachers are considered as curriculum transmitters, and exercise-and-test based instruction are still pedagogical rituals in the classrooms. To respond to this critical issue, in this article, we would like to explore assessment for learning (AfL) in English language teaching. It focuses primarily upon the concept of AfL, the aim of Afl, prerequisite for implementing AfL, and the enactment of AfL for classroom practice. Since AfL practices are of great concern to curriculum policy makers, school leaders, and teacher educators, we conclude our article by offering some practical recommendations.

Highlights

  • Abstrak: Studi sebelumnya menunjukkan bahwa assessment for learning (AfL) dapat memberikan dampak signifikan pada prestasi akademik dan keterampilan siswa, terutama ketika guru menggunakan strategi umpan balik yang tepat

  • particularly in prescribed-mandated curriculum practices where teachers are considered as curriculum transmitters

  • Since AfL practices are of great concern to curriculum policy makers

Read more

Summary

Konsep AfL

Ada sejumlah pengertian tentang AfL yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu di antaranya adalah pengertian AfL yang dikemukakan oleh Klenowski (2009). Ada empat frasa kunci dalam pengertian tersebut, yaitu everyday practice; by students, teachers and peers; seeks, reflects upon and responds to; dan in ways that enhance ongoing learning. “Everyday practice” dalam pengertian di atas merujuk pada kegiatan belajar-mengajar yang di menekankan adanya hubungan interaktif, dialogis, dan timbal balik antara guru dan siswa. Semua praktek AfL yang dilakukan oleh guru (seperti memberi feedback, menentukan kriteria keberhasilan belajar, dan memberikan pertanyaan) pada akhirnya dapat diberikan kepada siswa sehingga mereka mengambil alih praktek-praktek AfL tersebut untuk membantu mereka sendiri agar mereka menjadi pembelajar yang mandiri (autonomous learners). Dalam kaitannya dengan butir tearkhir, bahwa AfL meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sebuah kelompok yang bernama Assessment Reform Group (Berdiri tahun 1989 di Inggris), yaitu kelompok yang didedikasikan untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan praktek asesmen harus didasarkan pada hasil penelitian (research evidence), mengusulkan tujuh kriteria agar asesmen dapat mengembangkan pembelajaran.

Tujuan AfL
Prasyarat Pelaksanaan AfL
Pengalaman Pelaksanaan AfL di Negara-Negara Asia
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call