Abstract

Penelitian ini mengangkat isu androgini yang merupakan salah satu klasifikasi individu dengan orientasi peran gender: maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated-berbeda dengan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengungkapan diri androgini di media sosial di mana identitas diri tidak hanya terbatas pada bagaimana seseorang mengungkapkan siapa dirinya, namun bergeser menjadi suatu upaya untuk mem”branding”kan diri, menjadi daya tarik atau daya jual seseorang dan sebagai cara berkomunikasi untuk tetap ada/ eksis/ survive. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian multiliterasi-dari sejumlah buku, jurnal, teks symbol dan berbekal pemikiran kritis dan kolaboratif, menyimpulkan bahwa fashion menjadi bahasa komunikasi androgini dan pengungkapan diri dari sosok yang tidak biasa adalah personal branding yang kuat. Hal itu menjadi pengaruh (influence) bagi orang-orang yang mengikutinya di mana pengaruh tersebut adalah kekuatan politis untuk menerima keberadaan androgini, mengubah pemikiran dan mempengaruhi orang lain-khususnya remaja di era informatika.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.