Abstract

<p>The fulfillment of water demands needs to consider climate variability impacts on water availability. A seasonal change from wet to dry may have a negative impact on water availability leading to water scarcity for domestic purposes. Therefore, information on water condition until sub-district level is important. We did water balance approach to analyze water condition especially during dry season in Malang district, East Java for period 2007-2016. Our results showed that several sub-districts faced a serious problem with water deficit condition. During dry season, an increased domestic water demand was not supported by water availability, which caused some villages could not provide basic water for domestic purposes. Further, the research may contribute to support mitigation and adaptation strategy for climate extreme in the region.</p>

Highlights

  • The fulfillment of water demands needs to consider climate variability impacts on water availability

  • Our results showed that several sub-districts faced a serious problem with water deficit condition

  • Analisis neraca air metode thornthwaite mather kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan air domestik di daerah potensi rawan kekeringan di Kecamatan

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder, berupa data curah hujan harian observasi periode 2007-2016 pada tiga titik lokasi, yaitu Stasiun Klimatologi Lanud Abdul Rahman Saleh, Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Stasiun Klimatologi Karangkates (Gambar 1). Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) kondisi topografi, geologi, jumlah penduduk, dan batas administrasi wilayah kecamatan tidak berubah selama periode penelitian. Data jumlah penduduk dan luas administrasi wilayah diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang tercantum pada laman: https://malangkab.bps.go.id/. Penentuan Curah Hujan Wilayah Faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air adalah curah hujan (Muliranti and Hadi, 2013). Dimana Pa adalah data curah hujan stasiun yang akan diisi (mm), Pb, Pc, Pd sampai Pn merupakan data curah hujan stasiun lain (mm), i tanggal atau waktu data yang diinginkan, dan n jumlah stasiun lain yang digunakan acuan. Curah hujan wilayah ditentukan berdasarkan metode polygon thiessen dengan formulasi yang merupakan pembobotan dari curah hujan dengan proporsi luasan tertentu (Ningsih, 2012). A dimana d adalah curah hujan rataan wilayah (mm), A luas total wilayah (km2), p1, p2, hingga pn adalah curah hujan (mm) di pos pengamatan dengan luas A1, A2, hingga An (km2)

Klasifikasi Kondisi Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Balance Analyses in the Yellow River Basin in

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.