Abstract

World Health Organization menunjukkan bahwa 16.500 orang di seluruh dunia meninggal setiap hari karena semua jenis cedera. Salah satunya adalah cedera kepala yang kasusnya sering ditemukan di ruang perawatan atau di unit perawatan intensif di rumah sakit. Faktor-faktor yang memperberat kondisi pasien trauma kepala pasca kraniotomi selama rawat inap di ICU, seperti penurunan kesadaran, edema serebral, dilatasi pupil, peningkatan tekanan intrakranial, kejang, demam/peningkatan suhu tubuh. Demam pada pasien trauma kepala dapat disebabkan oleh peradangan, infeksi atau kerusakan pada hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatan laju metabolisme dan peningkatan tekanan intrakranial, sehingga dapat menimbulkan trauma tambahan seperti kejang, dehidrasi bahkan syok. hangatkan pasien dengan kain dan air hangat. Tujuan: Analisis asuhan kesehatan pada pasien trauma otak pasca kraniotomi dengan hipertermia menggunakan intervensi kompres hangat di ICU. Metode: Studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Kompres hangat diterapkan saat pasien hipertermia dan berhenti saat suhu tubuh turun. Hasil: Analisis data menunjukkan bahwa intervensi kompres hangat efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada pasien cedera otak traumatik pasca kraniotomi dengan hipertermia. Kesimpulan: kompres hangat efektif mengatasi masalah hipertermia

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call