Abstract

This study aims to determine the differences in production, revenue, income differences and the feasibility of Ciherang, Inpari 13 and Mekongga rice fields in the study area. To determine the feasibility of Ciherang, Inpari 13 and Mekongga varieties of rice farming, it is feasible from the comparison of revenue and costs in the study area. To find out the efficiency of Ciherang, Inpari 13 and Mekongga varieties in the study area. The average income of paddy farming received by respondent farmers in Labuhanbatu Regency for Ciherang variety is Rp. 14,416,111.11, - per Ha / MT. A Return Cost Ratio (R / C ratio) of 2.29 shows that R / C 1, then this farm is profitable. The biggest acceptance for lowland rice farming in Labuhanbatu Regency was Ciherang variety, followed by Inpari 13 variety, and the lowest acceptance was Mekongga Variety. The R / C ratio indicates that it is still feasible to be cultivated, but in terms of the BEP value of land use, the number shown 1, means that land tenure below 1 Ha will not be able to sustain farmers' income if there is a 10% increase in total production costs with the assumption of production and fixed price (no increase).

Highlights

  • Abstrak Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan produksi, penerimaan, perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani padi sawah varietas Ciherang, Inpari 13 dan Mekongga di daerah penelitian

  • This study aims to determine the differences in production, revenue, income differences and the feasibility of Ciherang, Inpari 13 and Mekongga rice fields in the study area

  • To determine the feasibility of Ciherang, Inpari 13 and Mekongga varieties of rice farming, it is feasible from the comparison of revenue and costs in the study area

Read more

Summary

Analysis of Several Superior Rice Varieties Farming in Labuhanbatu Regency

1) Program Studi Magister Agribisnis, Pascasarjana, Universitas Medan Area, Indonesia 2) Universitas Sumatera Utara, Indonesia. Abstrak Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan produksi, penerimaan, perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani padi sawah varietas Ciherang, Inpari 13 dan Mekongga di daerah penelitian. Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diterima oleh petani responden di Kabupaten Labuhanbatu untuk varietas Ciherang adalah sebesar Rp 14.416.111,11,- per Ha/MT. Penerimaan terbesar untuk usahatani padi sawah di Kabupaten Labuhanbatu pada varietas Ciherang, diikuti oleh varietas Inpari 13, seterusnya penerimaan terendah adalah Varietas Mekongga. Efisiensi penggunaan benih unggul pada Usahatani Padi sawah di Kabupaten Labuhanbatu menunjukkan varietas Ciherang paling efisien, Sementara Untuk varietas inpari 13 dan mekongga secara R/C ratio menunjukkan masih layak untuk diusahakan namun ditinjau dari nilai BEP penggunaan Lahan maka angka yang ditunjukkan >1, artinya penguasaan lahan dibawah 1 Ha tidak akan mampu menopang pendapatan petani seandainya ada kenaikan total biaya produksi sebesar 10% dengan asumsi produksi dan harga tetap (tiada kenaikan).

Analisis Perbedaan Pendapatan Usahatani Beberapa Varietas Unggul Padi Sawah
JENIS VARIETAS
Pendapatan Usahatani Padi Sawah
BEP Terhadap produksi Lahan
BEP Produksi lahan
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call