Abstract

Salah satu daerah penghasil kepiting bakau terbesar di Kabupaten Bone adalah Kecamatan Cenrana. Peningkatan jumlah produksi kepiting bakau pada tahun 2016 adalah sumbangsi terbesar dari Kecamatan Cenrana. Akan tetapi, seiring permintaan kepiting bakau di Kabupaten Bone terus meningkat, jumlah produksinya belum mampu memenuhi permintaan pasar kepiting bakau meskipun produksinya pernah mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh input produksi (lahan tambak, benih, pakan dan tenaga kerja) terhadap produksi kepiting bakau. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purvosive). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sampai dengan Maret 2018. Responden dalam penelitian ini adalah petani kepiting bakau yang dipilih menggunakan metode sampling sebanyak 92 orang. Adapun analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS), model yang digunakan adalah persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan produksi kepiting bakau dipengaruhi oleh faktor lahan tambak (0,231), benih (0,459), pakan (0,155) dan tenaga kerja (0,238) dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi kepiting bakau. Produksi kepiting bakau akan semakin meningkat karena ada potensi peningkatan produksi kepiting bakau dengan adanya kepastian ketersediaan benih melalui perbaikan habitat mangrove yang lebih baik, peraturan penangkapan induk kepiting bakau yang bertelur dan perbaikan lingkungan akibat pencemaran disekitar hulu Sungai Cenrana Kabupaten Bone.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call