Abstract
Population growth and changes in consumption pattern have increased the municipal waste volume in DKI Jakarta. Waste management issue has been more formidable after the government has failed to overcome the situation with sufficient waste management facilities. Hence, society’s active participation is needed to create a more comprehensive system of municipal waste management, based on “reduce, reuse, recycle” principle. The objective of this study is to (1) identify the community perception and participation in the household waste management, (2) analyze the correlation between the internal and external factors of individual with the perception on the household waste management, and (3) analyze the correlation between community perception and participation in household waste management. The observed variables are divided into two factors, namely internal factors and external factors. The data were collected using survey method by distributing questionnaire, while Chi Square Test and Spearman Rank Correlation Test were used for data processing. The results showed that respondents have positive perception and high participation in the household waste management. There is a significant correlation between the internal and external factors of individual with community perception on the household waste management. Community perception on household waste management is also significantly correlated to community participation in household waste management.
Highlights
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat, sedangkan pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
Community perception on household waste management is significantly correlated to community participation in household waste management
The results showed that respondents have positive perception and high participation in the household waste management
Summary
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat, sedangkan pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Mengacu pada data tersebut terlihat saat ini pengelolaan sampah masih terkonsentrasi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah tanpa melalui proses 3R (reduce, recycle, reuse) di sumber dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam konteks pengelolaan sampah dapat berupa pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik dalam proses pewadahan, atau melalui pembuatan kompos dalam skala keluarga dan mengurangi penggunaan barang yang tidak mudah terurai (Yolarita, 2011). Bila dikaitkan dengan pengelolaan sampah, maka partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah tidak hanya dilihat dari ikut sertanya masyarakat dalam proses pelaksanaan mengelola sampah, tetapi juga ikut serta menjadi anggota organisasi yang berkaitan dengan masalah sampah yang berperan dalam merencanakan sistem pengelolaan sampah yang baik. Yang dimaksud dengan partisipasi tidak langsung ini adalah keterlibatan masyarakat dalam masalah keuangan, yaitu partisipasi dalam pengelolaan sampah dengan cara melakukan pembayaran retribusi pelayanan persampahan melalui dinas terkait yang secara langsung memberikan pelayanan dalam kebersihan. Penelitian ini bertujuan mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat (nasabah) bank sampah rawajati terhadap pengelolaan sampah rumah tangga serta mengindentifikasi hubungan antara faktor internal dan eksternal individu dengan persepsi terhadap pengelolaan sampah rumah tangga serta menganalisis hubungan antara persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have