Abstract

Energi terbarukan seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) memiliki peran yang penting dalam mendukung pertahanan negara. Keberlanjutan, kemandirian energi, fleksibilitas dalam distribusi dan penggunaan, serta komitmen terhadap inovasi dan teknologi ramah lingkungan adalah faktor-faktor utama yang menjadikan PLTS sebagai solusi energi strategis dalam sektor pertahanan. Dengan mengadopsi dan mengintegrasikan PLTS ke dalam sistem pertahanan, negara dapat memastikan operasional militer yang lebih efisien, keamanan energi yang lebih besar, dan posisi yang lebih kuat di panggung internasional.Integrasi PLTS dalam sistem energi di fasilitas militer memiliki potensi yang besar dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, meningkatkan ketersediaan energi, dan memperkuat komitmen dalam menjaga lingkungan hidup. Dengan demikian, PLTS dapat menjadi alternatif yang potensial untuk memenuhi kebutuhan energi di fasilitas militer dan meningkatkan efektivitas operasi militer. Metodologi penelitian yang akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa metode pengumpulan data: Studi dokumentasi, Survey lapangan dan Analisi GIS. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan 53,60% penyinaran matahari dan luas area 400.000 m² dapat memberikan dampak positif terhadap operasi dan strategi pertahanan negara dalam hal efisiensi energi, keberlanjutan, dan kemandirian. Jumlah panel yang dapat diinstal : Luas area yang dapat digunakan = 400.000 m² x 70% = 280.000 m² . Jumlah panel = 280.000 m² / 1,6 m² per panel = 175.000 panel. Dengan asumsi setiap panel memiliki kapasitas 250 Watt. Total kapasitas PLTS akan menjadi: Kapasitas total = 175.000 panel x 250 Watt = 43.750.000 Watt = 43,75 MW. Adapun kapasitas yang di butuhkan adalah sebesar 606 Volt tegangan listrik dengan daya 200 kVA dan Arus 330 Ampere.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call