Abstract

Penerapan transformasi digital pada Pusat Data Kementerian Keuangan pada seluruh proses bisnis dilakukan secara cepat dan fleksibel dengan memanfaatkan sumber daya perangkat server maupun storage yang terpasang. Seiring meningkatnya kebutuhan penyimpanan data maka diperlukan penambahan server storage demi mendukung pengelolaan sistem TIK. Metode forecasting yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kuantitatif. Bahan kajian dalam melakukan forecast terhadap kebutuhan storage adalah utilisasi pengguna storage tahun 2021. Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang menggunakan metode forecasting kuantitatif dibandingkan dengan kebutuhan sebenarnya pada tahun 2022 sesuai dengan perhitungan forecasting, apabila dibandingkan dengan tahun 2021 dimana perhitungan kebutuhan dihitung dengan menjumlahkan sisa storage dengan kebutuhan organisasi. Dimana perhitungan kebutuhan kapasitas storage dapat dilakukan dengan menjumlahkan forecasting penggunaan storage pada tahun yang telah berjalan, perhitungan peremajaan storage, usulan kebutuhan storage setiap divisi pada tahun yang akan datang dan selanjutnya jumlah tersebut ditambahkan dengan buffer sebanyak 20% dari total penjumlahan, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas storage Pusat Data Kementerian Keuangan saat ini setelah dikurangi kebutuhan peremajaan, dan forecasting utilisasi tahun 2021 masih tersedia dengan jumlah yang cukup memadai. Dimana total storage yang tersedia sebanyak 1.983,98 TB dibandingkan dengan total kebutuhan penggunaan storage sebesar 570,388 TB pertahun. Sesuai dengan hasil forecasting maka tidak dilakukan pembelian perangkat storage pada tahun 2022.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call