Abstract
The aims of this research to mapping of the region in West Sumatera Province based on capital expenditure with economic growth and capital expenditure with poverty, this research is descriptive analysis which is described in the form of quadrant table and klassen tripology analysis, where grouping based on capital expenditure with economic growth yields that from in 2011 to 2016 the district / city average in West Sumatra is in the worst quadrant of the fourth group, where capital expenditure is low and low economic growth is Pesisir Selatan District, Sijunjung Regency, Tanah Datar Regency, Padang Pariaman Regency, Agam Regency, Pasaman, South Solok District and Pariaman City. Furthermore, grouping based on capital expenditure with poverty resulted that from 2011 to 2016 the average of Regency / city in West Sumatera was in the first group I quadrant not yet ideal, where high capital expenditure has not been able to reduce poverty level such as Mentawai Islands Regency, Pesisir Selatan Regency, 50 Kota Regency, Pasaman Regency, Pasaman Barat Regency.
Highlights
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya
The aims of this research to mapping of the region in West Sumatera Province based on capital expenditure with economic growth and capital expenditure
descriptive analysis which is described in the form of quadrant table
Summary
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu tujuan dari suatu proses pembangunan. Mardiasmo (2002) dalam Dini Arwati menyatakan bahwa pemberian otonomi yang lebih besar akan memberikan dampak yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi, hal inilah yang kemudian mendorong daerah untuk mengalokasikan belanja modal secara lebih efisien. Dengan demikian ketika pertumbuhan ekonomi daerah mengalami peningkatan maka belanja modal yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah juga akan meningkat (Arwati,2013). Tingkat investasi yang rendah kembali menyebabkan modal kurang dan produktivitas rendah. Menurut (Sjafrizal, 2008:7) Untuk dapat mewujudkan analisa teori yang baik dan harmonis, konsep wilayah (region) digunakan sebagai representasi dari unsur ruang (space). Region diartikan sebagai suatu kesatuan ruang yang dikelompokkan berdasarkan unsur tertentu tergantung dari tujuan analisa. Bahkan pengelompokkan wilayah dapat pula dilakukan tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi, tetapi pertimbangan kemampuan administrasi pemerintah
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have