Abstract

Setiap suku tentunya memiliki kearifan lokal tersendiri seperti suku Chinese atau yang lebih dikenal sebagai suku Tionghoa yang banyak bermukim di daerah perkotaan, seperti di Kota Singkawang. Suku Tionghoa khususnya kelompok hakka memiliki banyak kebudayaan sebagai bentuk kearifan lokal salah satunya upacara kematian. Seiring perkembangan zaman, banyak orang suku hakka tidak melaksanakan upacara kematian ini atau hanya melakukan sebagian tahapan saja dikarenakan kekurangan biaya. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti tentang bagaimana tahapan upacara kematian orang suku hakka secara lengkap serta nilai yang terkandung di setiap tahapannya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan metode pengambilan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa dalam budaya kematian, upacara penghormatan dilakukan sebagai bentuk bakti dan kasih sayang terakhir bagi orang yang meninggal. Artikel ini menyimpulkan bahwa dalam budaya kematian, nilai berbakti dan hormat kepada orang tua sangat penting. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan upacara kematian yang dilakukan oleh anak-anak sebagai bentuk bukti dari rasa bakti dan penghormatan kepada orang tua yang sudah merawat mereka, meskipun pelaksanaannya memerlukan proses yang panjang dan membutuhkan biaya yang besar.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.