Abstract

Batang Regency has potential land resource for the development of vegetable commodity because it has a diverse agro-ecological conditions, ranging from coastal areas, plains and mountains. However, these conditions have not been matched with adequate vegetable productivity because it is still below the average productivity of Central Java province. The purpose of this study were to know the primary commodities of vegetable in Batang, to know the land availability for development of primary vegetable commodities and to know available of land suitability for development of primary vegetable commodities in Batang. The analytical method used in this study were : LQ and SSA, land availability analysis and land suitability analysis.The results showed that the primary vegetables in Batang are potato, carrot, long bean, large pepper, cucumber, cayenne pepper, eggplant, cabbage and mustard. Available land for development planning based on primary vegetable horticulture area are 28.558 hectares.The results of soil analysis showed that the potential suitability classes for potatoes, cucumbers and carrots have potential level suitability of S2 and S3. Long bean,chili large, cayenne pepper, eggplant, cabbage and mustard have a potential level suitability of S1 (highly suitable) although that area were not too large. Keywords: primary commodity, land availability, land suitability

Highlights

  • Saksono Raharjoa, Widiatmakab, Untung Sudadib a Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Jl

  • The analytical method used in this study were : LQ and Shift Share Analysis (SSA), land availability analysis and land suitability analysis.The results showed that the primary vegetables in Batang are potato, carrot, long bean, large pepper, cucumber, cayenne pepper, eggplant, cabbage and mustard

  • Peluang pengembangan sayuran unggulan di Kabupaten Batang masih cukup luas

Read more

Summary

Pendahuluan

Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam menopang perekonomian di Kabupaten. PDRB sektor pertanian tersebut, subsektor hortikultura sayuran menempati urutan ketiga yang memberikan kontribusi terhadap PDRB 9,43%, setelah padi dan buah-buahan (BPS 2013). 119,8 ton/ha masih dibawah rata-rata produktivitas sayuran tingkat Provinsi Jawa Tengah, yaitu 143,5 ton/ha.Sementara itu dengan potensi sumberdaya alam yang hampir sama, produksi sayuran di Kabupaten. Suatu komoditas pertanian untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal memerlukan kualitas dan karakteristik lahan serta manajemen tertentu. Sering terjadi suatu komoditas yang diusahakan di suatu wilayah secara vegetatif dapat tumbuh dengan subur, tetapi tidak mampu berproduksi optimal karena persyaratan tumbuh generatifnya tidak terpenuhi oleh lahan dan belum adanya teknologi terapan untuk mengatasi kendala yang dihadapi (Djaenudin et al.2008). Untuk itu pemetaan ketersediaan lahan dan kesesuaiannya perlu dilakukan untuk melihat potensi pengembangan sayuran di Kabupaten Batang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komoditas sayuran unggulan di Kabupaten Batang, mengetahui ketersediaan lahan untuk pengembangan sayuran unggulan dan mengetahui kesesuaian lahan tersedia untuk pengembangan sayuran unggulan di Kabupaten Batang

Metode
Analisis Komoditas Sayuran Unggulan
Analisis Ketersediaan Lahan untuk Komoditas
Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis Ketersediaan Lahan
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call