Abstract

This study aims to determine the level of income and feasibility of farming orange in Karo and Langkat Districts. This research was conducted in the Bukit Mas Village in the Besitang District and in the Garingging Village in the Brand District of the Karo Regency. Karo Regency is a producer of Matang Oranges or direct consumption, while in Langkat Regency it can be harvested and juice harvested. This research was conducted by the method of Simple Random Sampling with the number of samples taken each 30 farmers who are experienced in the field of citrus plants. Sampling was carried out on April 2018. The method of analysis using the calculation of Net Present Value (NPV) and B / C Ratio. The results showed that the citrus farming in Karo and Langkat Districts was financially feasible because and continued to be developed, referring to the B / C ratio calculation obtained that the two regencies had values greater than 1, where Karo District was 3.13% and Langkat District 4 , 76%.

Highlights

  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan dan kelayakan usahatani Jeruk di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat

  • This study aims to determine the level of income and feasibility of farming orange in Karo and Langkat Districts

  • This research was conducted in the Bukit Mas Village in the Besitang District and in the Garingging Village in the Brand District of the Karo Regency

Read more

Summary

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Jeruk di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat

Financial Feasibility Analysis of Orange Business in Karo and Langkat Districts. 1) Program Studi Magister Agribisnis, Pascasarjana, Universitas Medan Area, Indonesia 2) Magister Agribisnis, Pascasarjana, Universitas Medan Area, Indonesia 3) Fakultas Pertanian, Universitas Samudra, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan dan kelayakan usahatani Jeruk di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang dan di Desa Garingging Kecamatan Merek Kabupaten Karo, dilakukan secara purposive karena 2 (dua) daerah ini merupakan sentra penghasil Jeruk yang berbeda sistim panennya. Kabupaten Karo merupakan penghasil Jeruk Matang atau konsumsi langsung, sedangkan di Kabupaten Langkat bisa dipanen matang dan panen jus. Penelitian ini dilakukan dengan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sampel yang diambil masing- masing 30 orang Petani yang sudah berpengalaman dibidang tanaman Jeruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani jeruk di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat secara finansial layak di usahakan karena dan terus dikembangkan merujuk pada perhitungan B/C rasio didapatkan kedua Kabupaten tersebut memiliki nilai lebih besar daripada 1, dimana Kabupaten Karo 3,13 % dan Kabupaten Langkat 4,76 %.

Kriteria untuk menerima dan menolak rencana investasi dengan metode
No Keterangan
Total Pendapatan
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call