Abstract

<p>This study aims to analyze the training needs of vice-principals in the curriculum field. Respondents in this study were vice-principals of the curriculum affair in Central Jakarta. The number of respondents in this study were 58 vice-principals from Cempaka Putih, Johar Baru, Senen, and Kemayoran. This study used a quantitative research method with survey techniques. The data collection instrument used was a vice principal competency questionnaire consisting of five competencies: personal and social competencies, leadership competencies, school development competencies, entrepreneurial competencies, and task field competencies (curriculum development). The data analysis carried out was univariate data analysis by looking at each competency's indicator achievements. The results showed that respondents with undergraduate qualifications had gaps in leadership competencies, school development, entrepreneurship, and curriculum development. Respondents with master qualifications have gaps in curriculum development competencies. The research results can be used as recommendations for developing a training program to strengthen the competence of vice-principals of the curriculum affair in Central Jakarta.</p>

Highlights

  • This study aims to analyze the training needs of vice-principals in the curriculum field

  • The results showed that respondents with undergraduate qualifications had gaps in leadership competencies, school development, entrepreneurship, and curriculum development

  • Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis kebutuhan diklat wakil kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kompetensi kepribadian dan sosial dari responden telah tercapai dengan baik sehingga tidak diperlukan diklat penguatan kompetensi kepribadian dan sosial

Read more

Summary

Method

Metode yang akan digunakan adalah metode kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner penelitian dibuat dengan tujuan untuk mengukur capaian indikator kompetensi wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Dalam permendiknas tersebut dijelaskan bahwa kompetensi wakil kepala sekolah terdiri dari kompetensi kepribadian dan sosial, kompetensi kepemimpinan, kompetensi pengembangan sekolah/madrasah, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi bidang tugas (kurikulum). Hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa instrumen kompetensi kepribadian dan sosial bernilai 0.915, kompetensi kepemimpinan bernilai 0.925, kompetensi pengembangan sekolah/madrasah bernilai 0.890, kompetensi kewirausahaan bernilai 0.830, dan kompetensi bidang tugas bernilai 0.861. Kesenjangan kompetensi dilihat dari persentase capaian indikator kompetensi yang dicapai oleh responden, yang nantinya akan direkomendasikan sebagai kebutuhan-kebutuhan diklat wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Dengan asumsi bahwa jika terdapat satu indikator kompetensi yang belum tercapai, maka penguatan indikator kompetensi dapat dilakukan melalui program mentoring/coaching oleh atasan (kepala sekolah). Jika terdapat dua atau lebih indikator kompetensi yang belum tercapai, maka penguatan penguasaan kompetensi dapat dilakukan melalui program diklat

Hasil dan Pembahasan
Sarjana Magister
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call