Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan konektivitas internet di Indonesia menciptakan perubahan signifikan dalam gaya hidup masyarakat. Dengan lebih dari 212,9 juta pengguna internet pada Januari 2023, terjadi peningkatan 5.2% dari tahun sebelumnya, menandai transisi besar ke aktivitas digital. Terutama di saat pandemi, kegiatan berbelanja di toko fisik berkurang, dan platform belanja online atau sering disebut e-commerce mulai diminati oleh masyarakat. Namun, peralihan ke lingkungan digital juga membawa risiko kejahatan siber yang meningkat. Salah satu ancamannya adalah pencurian data digital berupa email dan password pengguna e-commerce. Dengan menggunakan metode live forensic yang tahapannya mengacu pada kerangka kerja National Institute of Justice, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana metode live forensic pada RAM di komputer dapat digunakan untuk mendapatkan data yang terekam pada RAM (Random Access Memory), dengan menggunaan FTK Imager sebagai tools forensics. Langkah kerja pada metode live forensic ini mengacu pada 5 tahap langkah yaitu Identification, Collection, Examination, Analyses, dan Reporting. Dapat diketahui bahwa pada 2 simulasi yang dilakukan yang melibatkan 5 akun yang berbeda saat membuka website e-commerce menggunakan browser Google Chrome, dalam kedua simulasi tersebut, email pengguna dapat terdeteksi pada tools FTK Imager, tetapi password yang digunakan untuk mengakses tidak dapat terdeteksi pada alat tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa web e-commerce yang digunakan pada penelitian ini aman untuk di akses oleh pengguna.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call