Abstract

Produksi black oil yang mengalir dari reservoir selalu dipengaruhi oleh kejenuhan air dan merupakan masalah umum yang terutama terjadi dalam pipa bawah laut yang dapat membentuk senyawa hidrat. Pembentukan senyawa hidrat di dalam pipa bawah laut merupakan masalah yang umum terjadi karena penurunan suhu yang signifikan dan perubahan termodinamika saat produksi. Masalah tersebut seharusnya dapat dicegah secara efektif untuk menjamin pengoperasian jalur perpipaan secara normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengurangi pembentukan senyawa tersebut yang dapat menghambat proses pengangkutan pada pipa bawah laut melalui penggunaan berbagai macam material insulasi. Jenis-jenis material insulasi yang diuji adalah Polietilena dengan kerapatan rendah (Polyethylene Low-Density/LDPE), Poliuretana (Polyurethane /PU), Polypropelene (PP), Polistirena (Polystyrene /PS), Polytetraflouroethylene yang diisi dengan kaca (PTFE 25% GF). Persamaan perpindahan kalor aliran fluida pada kondisi stabil dan rata-rata kehilangan kalor digunakan dalam model perangkat lunak PIPESIM untuk menganalisa pemilihan material insulasi yang dibutuhkan dalam pencegahan pembentukan senyawa tersebut yang terjadi didalam pipa bawah laut. Hasil penelitian menyatakan bahwa material terbaik dari kelima material insulasi yang dipakai adalah Polistirena (PS), sedangkan material terburuk adalah Polytetraflouroethylene yang diisi dengan kaca (PTFE 25%GF).

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.