Abstract

This paper will try to examine al-Ibriz's interpretation and Jalalain's interpretation with an intertextual approach, but within the scope of the researcher, the researcher will only try to examine the Surah Maryam verses 1 to 15 with the formulation of the problem, first: What are the elements of Jalalain's interpretation contained in the interpretation al-Ibriz on the interpretation of the letter Maryam verses 1 to 15? Second: What are the principles used by K.H Bisyri Mustafa in processing Jalalain's interpretation as his hypogram text on the interpretation of Maryam verses 1 to 15? From the results of the analysis, the researchers found the elements of Jalalain's interpretation contained in al-Ibriz contained in verses 1,3,5,6,7,12, and 13. As for the principles used to process the hypogram, several principles were found, namely the principle of transformation , haplology, expansion and parallel.

Highlights

  • Dalam muqaddimah tafsir al-Ibriz dijelaskan tafsir al-Ibriz dalam penyusunannya merujuk pada beberapa kitab tafsir salah satunya adalah tafsir Jalalain, namun pada penafsirannya K.H Bisyri Mustafa sama sekali tidak menyantumkan catatan kaki untuk menunjukan pada rujukan yang dipakai, sehingga ketika mengalami kesulitan memahami tafsir al-Ibriz pembaca tidak mungkin bisa langsung melihat pada tafsir yang dipakai sebagai rujukan untuk memudahkan memahami tafsir al-Ibriz

  • What are the elements of Jalalain's interpretation contained in the interpretation

  • the principles used by K.H Bisyri Mustafa in processing Jalalain's interpretation

Read more

Summary

Pengantar

Tafsir al-Ibriz adalah salah satu karya tafsir asli Indonesia dengan karakteristik yang unik yang dapat menjadi pembeda dengan tafsir Alquran yang lainnya, tafsir yang ditulis oleh K.H Bisyri Mustofa memliki keunikan khas ke Indonesiaan terutama Jawa dan pesantren.(al-Ibriz, 1-2) Melihat pada perkembangannya, dari dulu hingga sekarang banyak sekali peneliti yang berusaha mengkaji tafsir al-Ibriz dengan berbagai pendeketan seperti skripsi tahun 2015 yang ditulis oleh Moh. Penelitian juga akan berusaha mengkaji lebih dalam tafsir al-Ibriz dengan pendekatan intertekstual yang ditawarkan oleh Julia Kristeva. Dalam pendahuluan K.H Bisyri menjelaskan dalam menulis tafsir al-Ibriz beliau mengutip beberapa penafsiran dari kitab tafsir mu’tabrah (alIbriz, 1) namun dalam penafsirannya beliau sama sekali tidak menyantumkan catatan kaki, sehingga perlu adanya kajian intertekstual dalam tafsir al-Ibriz untuk melacak unsur-unsur kitab tafsir sebelumnya yang menjadi hipogram dalam tafsir al-Ibriz, dengan kajian ini akan memudahkan membaca mengetahui sumbersumber rujukan yang digunakan oleh KH Bisyri Mustofa sehingga ketika pembaca mengalami kesulitan dalam memahami tafsir al-Ibriz pembaca akan dapat langsung melihat pada teks tafsir hipogram yang digunakan oleh KH Bisyri Mustafa. Apa saja prinsip yang digunakan oleh K.H Bisyri Mustafa dalam mengolah tafsir Jalalain sebagai teks hipogramnya pada penafsiran surat Maryam ayat 1 sampai 15

Teori Intertekstual dan Prinsip-Prinsipnya
Tafsir al-Ibriz
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call