Abstract
This study aimed to test the estimation accuracy of stray dogs population using video camera equipped with software of animal perception of seismic phenomena (APSP) and manually observation which counting the number of biting cases by rabies-risk animals (RRA) in four sub-districts of Banda Aceh (grouped as highest and lowest reported biting cases). This study was conducted by direct observation and counting the number of stray dogs around rubbish bin at night (10.00-12.00 pm) in each sub-district, the counting was repeated 3 times at the same time on different day. The data was analyzed using world society for the protection of animals (WSPA) methods. Overall, the results showed that the number of stray dogs around rubbish bin in four sub-districts were highest based on manual counting method as compared to counting by using video camera equipped with APSP software. The numbers of stray dogs were high in the sub-districts with higher reported bitting cases by RRA. As conclusion, counting of stray dogs by using manual methods is still more reliable than using video camera equipped with APSP software.Key words: rabies, stray dogs, population, software APSP
Highlights
Anjing merupakan salah satu jenis hewan yang dikenal bisa berinteraksi dengan manusia
Overall, the results showed that the number of stray dogs around rubbish bin in four sub-districts were highest based on manual counting method as compared to counting by using video camera equipped with Animal Perception of Seismic Phenomena (APSP) software
Companion & Working Animals Unit World Society for the Protection of Animals. www.wspainternational.org
Summary
Sejumlah kasus gigitan oleh HPR disebabkan oleh anjing (Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kota Banda Aceh, 2012). Kemungkinan anjing yang menggigit tersebut adalah anjing liar yang berkeliaran di wilayah Kota Banda Aceh, namun informasi tentang jumlah anjing liar Kota Banda Aceh belum diketahui. Sampai saat ini belum terdapat penelitian yang pernah dilakukan terkait cara yang tepat untuk mengetahui populasi anjing liar di sejumlah daerah yang masih tertular rabies termasuk di Kota Banda Aceh. Penyebab tidak adanya data tentang populasi anjing liar di Kota Banda Aceh dikarenakan oleh tidak adanya fasilitas atau peralatan yang praktis untuk perhitungan jumlah anjing liar. Perhitungan tersebut penting dilakukan sebagai upaya mengendalikan kasus gigitan pada manusia oleh HPR dan menjaga kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh sebagai daerah pariwisata serta mendukung Visit Aceh Years 2013. Akan tetapi alat ini belum pernah diuji coba kehandalannya untuk penghitungan populasi anjing liar. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait di Kota Banda Aceh dengan menggunakan software tersebut
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have